CIKAUM-Korwil Pendidikan Kecamatan Cikaum menyelenggarakan Kompetisi Sains Nasional (KSN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN).
Acara pembukaan berlangsung di lapangan SDN 2 Desa Tanjungsari Barat Kecamatan Cikaum, Rabu (26/2). Dibuka secara resmi oleh Camat Cikaum Asep Sopandi.
Dalam sambutanya Camat Cikaum Asep Sopandi, berpesan kepada siswa-siswi yang berprestasi dibidang masing-masing agar bisa mengikuti perlombaan di tingkat kabupaten.
Baca Juga:Atasi Banjir Jabodetabekpunjur, Sekda Jabar: Pemerintah Komitmen Lakukan Normalisasi Sungai dan Perbaikan DrainasePemda Provinsi Jabar Komitmen Penuhi Kebutuhan Logistik Korban Banjir
“Jangan sampai siswa-siswi yang menjadi juara berhenti ditengah jalan. Harus terus meraih prestasi setinggi-tingginya. Tentunya ini menjadi kewajiban guru-guru pembingbing untuk mendorong siswa yang sudah berprestasi kejenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Sementara itu Ketua panitia kegiatan , KSN dan FLS2N serta KOSN , Sungkono, S,Pd , kepada Pasundan Ekspres mengatakan, kegiatan ini adalah agenda tahunan, dengan tujuan mencari bibit atlit muda bidang seni dan olahraga juga sains.
“Bagi atlit yang juara akan ikut pada event di tingkat kabupaten,” tuturnya.
Tema kegiatan kali ini kata Sungkona yaitu” Membentuk Generasi Cerdas, Berkarakter, Tangguh, Inovatif dan Kreatif “, terhadap perubahan serta membentuk kepekaan rasa terhadap Lingkungan lokal dan global.
Kegiatan ini diikuti oleh 33 SD Se Kecamtan Cikaum , adapun cabang lombanya yaitu:
1. KSN IPA
2. KSN Matematika
3. Menyanyi tunggal/Solo
4. Seni Tari kreasi
5. Pantomim
6. Gambar Bercerita
7. Kriya anyam
8. Melukis
9. Membatik
10. Ngadongeng Sunda
11. Maca jeng Nulis Aksara Sunda
12. Story Telling / Cerita Bahasa
Inggris.
Dari 12 kegiatan tersebut nantinya akan dinilai oleh juri dan pemenangnya akan diikutsertakan menjadi utusan ke tingkat kabupaten.
Baca Juga:Akad KPR Massal BNI Bulan Ini Tembus 2.046 DebiturBKKBN Jabar Komitmen Bebas Korupsi
Sungkono memaparkan perkembangan siswa dengan menambah dan membekali diri dengan bakatnya , menjadikan pelajar mampu melatih dan merangsang pola pikir.
Karena selama ini sekolah seolah–olah siswa dijadikan ajang Indoktrinasi yang menjadikan siswa seolah–olah robot.
Tujuan dari semua kegiatan ini adalah , menjunjung tinggi nilai budaya dan agama sehingga mampu menciptakan siswa yang berakhlakul karimah. (dan/hba)