PURWAKARTA-Program strategis nasional Citarum Harum akan terus berjalan hingga 2023. Guna mendukung hal tersebut, sejumlah kegiatan terus menerus dilakukan oleh stakeholder terkait di wilayah DAS tersebut. Salahsatunya yang dilakukan oleh Pemkab Purwakarta.
Melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak), Pemkab Purwakarta melakukan upaya-upaya pembersihan gangguan-gangguan di Sungai Citarum, seperti membersihkan tambak-tambak Kolam Jaring Apung (KJA) yang ada di wilayah Cirata dan Jatiluhur.
Kadiskanak Purwakarta, Budi Supriyadi mengatakan, rasionalisasi terkait masalah KJA berdasar surat keputusan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dari jumlah 38 ribu di Jatiluhur mesti menjadi 11.300.
Baca Juga:Pameran di STS, Daihatsu Hadirkan Program MenarikHMI Sebut Pemda Lambat Tangani Banjir
Kemudian di wilayah Cirata bersama Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur yang total petani KJA mencapai 98 ribu mesti menjadi 7.200.
“Ini aturan berdasarkan SK Gubernur. Jadi, kalau kaitan rasionalisasi berkaitan pula dengan program Citarum Harum. Sekarang kami lagi proses pendataan untuk mencari solusi pengganti profesi mereka petani KJA,” ujar Budi.
Adapun profesi-profesi yang tengah dipikirkan untuk pengalihan para petani KJA ini, Budi mengatakan, bakal menggandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Purwakarta serta PJT II dan PJB Cirata.
“Bisa saja nanti kan petani KJA bekerja kelola ikan didarat dalam bentuk kelompok seperti perikanan berbasis budidaya. Namun, itu belum jadi alternatif utama,” demikian Budi.(mas/vry)