Dijelaskan Mamat, ruangan isolasi untuk pasien corona terletak di ruangan Almanda gedung RSUD Kelas B yang baru. Ruangan isolasi untuk siapapun pasien yang kena corona identitas akan dirahasiakan, “Identitas akan dirahasiakan, dan tidak akan sembarang orang yang bisa masuk ke ruangan isolasi tersebut,” jelasnya.(ygo/vry)
Hindari Berkumpul dalam Satu Ruangan
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Subang dr. Maxi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan lintas sektor. Seperti Disnakertrans, Dinas Kesehatan, Disparpora, Rumah Sakit, puskemas dan lainnya. Pihaknya meminta kepada masyarakat Kabupaten Subang agar selalu waspada penuh, mengingat di kabupaten luar Subang ada suspect corona bahkan meninggal. Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat agar rajin berolahraga, minum multivitamin dan juga minum air putih yang banyak. “Kami ingatkan harus waspada terus. Masyarakat rajin berolahraga dan minum vitamin yang banyak,” katanya.
Hingga saat ini, dr. Maxi menjelaskan, ada enam Warga Negara Asing (WNA) di Kabupaten Subang yang dipantau Dinas Kesehatan Subang. Antara lain, Satu orang dari Singapura dan Lima orang dari Korea. Sejauh ini, masih dilakukan karantina dan masih menunjukan hasil negatif. Setiap hari mengukur suhu badan dan juga tidak kontak dengan banyak orang. “Enam orang WNA yang kita pantau, terus diperiksa suhu tubuhnya,” ungkapnya.
Dijelaskan Maxi, orang yang terkena virus corona belum tentu menderita sakit parah, karena merupakan akumulasi antara kuman dengan tubuh. Virus corona ada tipe berat, ringan dan kritis. Pihaknya meminta nasyarakat Kabupaten Subang jangan panik. Hindari berkumpul dengan kerumunan orang, karena tidak akan pernah tau siapa yang sakit corona di kerumunan tersebut. “Jangan panik dan juga hindari berkumpul dengan kerumunan di dalam suatu ruangan. Apalagi manusia berbicara, ada 350 ribu partikel yang keluar,” jelasnya.
Baca Juga:Ruhimat: Warga Jangan Panik tapi Tetap WaspadaLangka, Stok Masker dan Hand Sanitizer Kosong
Disnakertrans Perketat Pengawasan TKI
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmirgasi Kabupaten Subang Kusman Yuhana meminta kepada bandara yang ada di Indonesia agar memperketat pemeriksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Menurutnya, hal tesebut harus dilakukan, apalagi memang di Kabupaen Subang banyak warga yang menjadi TKI.