SUBANG-Petugas kepolisian mulai turun tangan menelusuri beredarnya video mesum yang diduga diperankan pelajar SMK di Subang.
Video mesum yang menyebar di berbagai grup WhatsApp tersebut saat ini sudah tidak bisa diakses lagi. Tapi sudah terlanjur menjadi perhatian publik.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Subang melalui kepala unit PPA (perempuan dan perlindungan anak) Aipda Nenden mengatakan, pihaknya sudah mencoba melakukan penelusuran. Jika terbukti, akan tercanam Undang – Undang ITE dan unsur pidana.
Baca Juga:Ruhimat Pastikan Kesiapan RSUD Kelas B Subang Tangani Pasien Virus CoronaBupati Ingatkan Pusat, Pantura Subang Ada Proyek Nasional
ihaknya juga meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan gadget. “Kita sudah coba lakukan penelusuran, jika ditemukan terbukti bisa terjerat hukum,” ujarnya, Rabu (4/3).
Sedangkan dalam kasus kekerasan perempuan dan anak, pihaknya mengaku semakin banyak di kurun waktu 2019-2020. Salah satunya yaitu aksi pencabulan, mesum dan lainnya yang berawaal dari gadget.
Pemerhati Teknologi Kabupaten Subang Siska Subangkit mengaku miris dengan beredarnya video mesum yang menggegerkan Subang. Apalagi belum lama beredar pula video mesum. “Miris juga ya, memang anak-anak muda sangat familiar terhadap teknologi.
Ada dampak positif dan negatifnya dalam penggunaan gadget. Jika terlalu sering juga ada effek addict yang cenderung kehilangan perhatian dan kecanduan pornografi,” tuturnya.
Dijelaskan Subangkit, ponsel android bukan tanpa celah. Bisa saja propgram yang tidak diketahui dan bisa mengambil data serta dokumen yang ada di ponsel. Sehingga ada yang menyebarkan video tersebut.
“Harus dilihat juga apakah memang video mesum tersebut disebar karena sengaja atau yang lainnya. Jika sengaja bisa dijerat Undang-Undang ITE,” tambahnya.
Kepala Seksi Pengembangan SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat serta IT Disparpora Ida Erlinda mengaku syok dengan beredarnya video itu.
Baca Juga:Unggahan Foto Tubuh Tara Basro Disebut Langgar ITE, Padahal….Pemuda Sholeh
Ia berharap pemerintah lebih aware terhadap penggunaan gadget di kalangan pelajar. Selain itu, orang tua juga harus berperan ikut andil meminimalsir penggunaan gadget.
“Pemerintah, orang tua dan pihak sekolah harus ikut andil agar tidak ada lagi video mesum yang beredar,” tutur pembina Moka itu.(ygo/man)