“Tanaman-tanaman tersebut dapat dimanfaatkan karena memiliki khasiat obat seperti jahe merah yang secara klinis mampu menjaga kondisi tubuh tetap fit dan dapat menyembuhkan macam-macam penyakit namun bukan berarti bisa menyembuhkan virus corona yang sedang marak saat ini, tetapi penyakit-penyakit ringan dan meningkatkan daya imun tubuh,” jelasnya.
Jamu Gendong bisa jadi solusi
Selain itu pula, kata dia, di Indoensia sudah banyak sekali aneka macam jenis jamu dan obat yang berbahan baku dari tanaman-tanaman herbal. Hal ini menjadi nilai tambah bagi masyarakat Indonesia karena obat-obat herbat yang banyak saat ini sebagian besar telah teruji secara klinis dan terdaftar di Badan POM yang menjadikan obat herbal tersebut aman dikonsumsi dan aman.
“Kearifan lokal yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah keberadaan jamu gendong. Meskipun terbilang sudah sangat lama jamu gedong menjadi salah satu warisan yang tidak pernah punah. Terbukti bahwa jamu gendong turut berperan peran bagi kesehatan masyarakat sehari-hari, sebagai salah satu obat alternatif untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah sakit,” jelasnya.
Baca Juga:Operasi Pasar Murah, Satgas Pangan Siapkan 22 Ton Bawang PutihKomisi I Minta PJB Salurkan CSR untuk Guru Ngaji
Dia menuturkan, keberadaan tanaman-tanaman obat di sekitar kita harus tetap dilestarikan dan dijaga bahkan harus sudah mulai dikembangkan terus menerus secara klinis. Memberikan peluang kepada produsen lokal, agar keberadaan obat-obatan herbal menjadi sorotan dunia karena salah satu warisan nusantara yang berharga.
“Agar obat-obatan herbal nusantara dapat turut serta berperan menjaga kesehatan umat manusia umumnya,” pungkasnya.(ysp/vry)