Oleh:
1.Drs.Priyono,MSi
2.Siti Nur Aisah
3.Hanif
Sejak manusia lahir ke dunia ini tak lepas dari kegiatan proses belajar, baik yang bersifat formal, non formal maupun informal. Belajar dalam islam harus dilakukan sejak lahir selagi hayat di kandung badan sampai sampai meninggal. Betapa islam mendambakan ilmu namun kita mungkin masih lemah dalam implementasi karena berbagai sebab. Pendidikan formal didapatkan di sekolah sedang pendidikan non formal bisa diperoleh dimana saja dan kapan saja. Selain itu, pendidikan yang pertama kali didapatkan oleh seorang anak berasal dari lingkungan keluarga. Ada yang mengatakan bahwasanya ibu adalah madrasah pertama seorang anak, ibulah yang mengajarkan, mendidik, dan mengasuh anak hingga ia dapat hidup mandiri.
Program yang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia untuk merealisasikan tujuan bangsa , tertuang dalam pembukaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, yang kemudian didiwujudkan dalam program wajib tamat sekolah 12 tahun. Program wajib mengentaskan pendidikan dimulai dari bangku sekolah Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, Sekolah Mengengah Pertama (SMP) atau sederajat, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa.
Seiring majunya zaman, banyak masyarakat yang mulai tergerak untuk menuntut ilmu lebih tinggi lagi, yaitu dengan melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Masyarakat mulai tersadar bahwasannya kemajuan jaman tidak dapat dicegah, apabila kita hanya berdiam diri tanpa mengikuti perkembangannya yang ada justru kita akan tergerus dan semakin tertinggal. Masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya kualitas sumberdaya manusia. Ke depan kata kuncinya adalah kompetisi maka siapa yang ingin memenangkan sebuah kompetisi harus memiliki kompetensi baik hard skill maupun soft skill dan pendidikan mutlak diperlukan. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus mengikuti kemajuan jaman yang semakin canggih dan kaya akan teknologi.
Baca Juga:1.874,37 Hektare Sawah Rusak Berat, Dinas Pertanian Salurkan Bantuan untuk Petani Terampak BanjirPemkab Gelar Simulasi Penanganan Pasien Corona
Sistem pendidikan yang ada di perguruan tinggi pun sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di jenjang sebelumnya,kemandirian menjadi pembedanya. Disamping itu juga punya tugas khusus sebagai syarat kelulusan seorang mahasiswa yaitu dia harus membuat skripsi yang setara 6 sks sebagai tolok ukur kemampuan analisis dan sintesis serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah sampai menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang keilmuannya. Skripsi merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang disusun mahasiswa, dengan berdasarkan penelitian yang dilakukannya, atau dengan kata lain skripsi merupakan salah satu wahana untuk mengakomodasikan segala kompetensinya di bidang riset dan sekaligus skripsi melatih kemampuan mahasiswa memiliki keahlian untuk mempubikasikan karya ilmiahnya. Tujuan dari pembuatan skripsi sendiri yaitu memberikan pemahaman kepada mahasiswa akan suatu permasalahan sehingga ia dapat memaparkannya secara ilmiah dan sistematis. Istilah skripsi sendiri hanya ada di Negara Indonesia, sedangkan di negara lain menggunakan istilah lain, akan tetapi memiliki makna yang sama dengan skirpsi atau tugas akhir. Skripsi adalah kemampuan comprehensive, itulah maknanya.