PURWAKARTA-Dari ratusan motif batik Purwakarta yang dirilis Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (KUPP), salah satunya bermotif karakter Purwakarta. Batik tersebut memiliki arti tentang ciri atau karakter masyarakat Purwakarta yang tumbuh berkembang, seperti halnya puspa bangsa yaitu melati, atau tentang spirit budaya Sunda.
Kepala Bidang UMKM pada KUPP Kabupaten Purwakarta, Ahmad Nizar mengatakan, dari sekitar 150 motif batik itu memiliki ide dasar dan filosofi yang melatar belakangi terciptanya batik tersebut.
“Yang pertama rilis sebanyak 100 desain batik, kemudian desain tambahan pada bulan ini sebanyak 50, jadi total 150. Semuanya memiliki makna terkandung di dalamnya, tidak sembarangan,” kata Ahmad Nizar, akhir pekan lalu.
Baca Juga:HIPMI Gelar Musda ke XVI, Investasi Jawa Barat Terbesar di IndonesiaSekolah di Subang Gelar UNBK di Indramayu
Menurutnya, desain batik yang diciptakan melibatkan tim ahli dari akademisi pada bidang batik, kemudian dirilis sebagai batik khas Purwakarta.
“Nantinya dikembangkan oleh warga Purwakarta, diharapkan di masa mendatang Purwakarta menjadi sentra batik di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Kata dia, tim yang dibentuk telah bergerak secara akademis baik secara literasi mau pun studi lapangan, untuk menghasilkan motif batik baru khas Purwakarta.
Pelestarian budaya batik, harus senantiasa dilakukan agar batik di Purwakarta terus berkembang, mengedepankan inovasi kearifan lokal.
“Motif batik harus terus dikembangkan, kalau tidak up to date wirausaha yang digaungkan akan sirna dan mati,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Ahmad Nizar, pihaknya sering kali memberikan pembelajaran cara membuat batik khas Purwakarta kepada masyarakat, dengan melibatkan orang-orang ahli di bidang batik. Jika mereka telah memahami, maka dapat dikembangkan di setiap wilayah masing-masing. Sehingga menghasilkan kreativitas yang memiliki nilai jual tinggi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
“Belum lama ini, pelatihan batik juga dilakukan di Jatiluhur untuk meramaikan dan menggalakan program batik di Purwakarta,” tandas Ahmad Nizar.(mas/vry)