Kang Emil juga meminta agar call center pemda dapat diakses masyarakat. “Pastikan nomor call center mudah diingat sehingga masyarakat hapal nomor call center-nya,” pintanya.
Kang Emil juga meminta pemda kabupaten/kota selalu berkoordinasi tentang kondisi di rumah sakit rujukan terutama terkait kelengkapan alat medis di ruang isolasi. Pemda harus memastikan tidak ada kekurangan di ruang isolasi. Jika diperlukan Pemda Provinsi Jabar dapat membantu lewat pos dana tidak terduga.
“Kalau masih kurang perlengkapan, perlindungan, itu disampaikan.Kita bisa bantu lewat dana tak terduga dari provinsi,” kata Kang Emil.
Baca Juga:Hutang Rp134 Juta, Rumah Mewah Dieksekusi PengadilanSiswi SMA Digerayangi Ramai-ramai, Pelaku Diperiksa Polisi
Terakhir, Kang Emil meminta pemda terus memperbarui informasi seputar COVID – 19 sehingga masyarakat akan tahu proses per hari. “Dan ke depan mohon lebih proaktif,” imbuhnya.
Menurut Kepala Diskominfo Jabar Setiaji, saat ini Pemda Provinsi Jabar memiliki laman khusus COVID -19 bernama pikobar.jabar.go.id. “Di website ada beberapa informasi mulai dari hoaks apa saja yang berkaitan dengan COVID – 19, kemudian status terkini mengenai penderita ataupun pasien COVID – 19,” jelasnya. “Kemudian hal-hal lain mengenai berita-berita penanganan yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar.”
Menurutnya, Jabar Digital Service juga membantu dalam aspek teknis, membangun laman pikobar.jabarprov.go.id, dashboard monitoring COVID-19 bagi pimpinan dan menjadi kantor Pikobar. Termasuk mengalokasikan tim monitoring officer bersama Dinas Kesehatan dan Jabar Quick Response (JQR) untuk melayani pertanyaan dan konfirmasi warga terkait COVID-19 dalam kanal-kanal resmi Pemda Provinsi Jabar. (rls)