SUBANG-Pemerintah Desa Mulyasari masih membutuhkan upaya perbaikan infrastruktur, pasca terjadinya banjir 25 Februari lalu di Pamanukan. Pasalnya, Desa Mulyasari menjadi desa yang paling parah diterjang banjir lalu.
“Sementara ini baru tanggul jebol sedang dikerjakan oleh BBWS, tanggul di Kedung Gede RW07 dan RW04 belum tersentuh, bertahap sepertinya dari BBWS,” kata Hasanudin, kemarin (9/3).
Selain tanggul, jalan-jalan Desa juga jembatan di Desa Mulyasari banyak yang terdampak banjir yang mengalami kerusakan. Pemerintah Desa Mulyasari berharap bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Subang maupun pemerintah provinsi mengenai dampak banjir yang terjadi di Desa Mulyasari.
Baca Juga:Pemda Subang Harus Ambil Langkah Konkrit Cegah Banjir di PanturaKementan Kembangkan Manggis di Kabupaten Subang, Suntikan Dana APBN Rp172 Miliar
“Kami harapkan ada bantuan, karena jalan-jalan juga jembatan penghubung alami kerusakan,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari Gubernur Jawa Barat mulai dari logistik hingga saat ini upaya penanggulangan banjir pada jalan desa yang jebol dan terputus.
“Kami sampaikan terimakasih pada Pak Gubernur atas perhatiannya, mudah-mudahan ada solusi terkait infrastruktur agar Desa kami tidak banjir lagi,” ucap Hasanudin.
Dia menyampaikan, pelaksanaan pemadatan jalan yang terputus maupun yang terkena arus Cipunagara saat banjir akan diperbaiki dititik-titik yang telah didata.
“Totalnya kan ada sembilan titik. Jadi dimulai dari depan dulu, terus hingga ke belakang supaya bisa jadi jalan mobil,” imbuhnya.(ygi/vry)