KARAWANG – Dipenuhi tumpukan sampah, aliran sungai menuju muara di Dusun Pilang Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya Karawang sangat memprihatinkan.
Trantib Desa Tambaksari Rusdi Saelim mengatakan, kondisi tumpukan berbagai macam sampah organik dan non organik bercampur dengan eceng gondok di sungai tersebut sudah berlangsung sejak lama.
“Masalah sampah mah emang begitu dari lama,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Desa Tambaksari pada Selasa (11/3).
Baca Juga:Pemkab Kabupaten Bandung Barat Tagih Terus Penunggak PajakTertarik Pengembangan Wisata di Subang, Presiden Jokowi Akan Hadiri Subang Trail Run Summerfest
Penumpukan sampah di aliran sungai merupakan buntut dari perilaku buang sampah sembarangan masyarakat sekitar, mengingat Desa Tambaksari merupakan wilayah dengan aliran sungai muara dari berbagai desa.
“Karena orang dari berbagai desa buang sampah ke sungai, dan Tambaksari ini kan muara, jadi numpuk di sini,” jelasnya.
Kondisi ini juga membuat aliran sungai menjadi semakin lambat, hal ini jelas memperburuk kualitas air sungai dan merusak keindahan lingkungan.
“Aliran sungai muara kan memang lambat, karena bersentuhan langsung dengan laut, tapi dengan adanya sampah jadi membuat aliran jadi semakin lambat,” bebernya.
Sungai masih digunakan unutk keperluan warga
Kendati kondisi air sungai tercemar berbagai macam sampah, nyatanya air sungai masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti mencuci baju, mencuci motor, bahkan membersihkan bahan makanan seperti ikan dan daging.
“Iya tapi masyarakat masih pake air sungai buat urusan mencuci,” tuturnya.
Selain itu, terdapat beberapa rumah warga yang menjadikan sungai sebagai tujuan aliran pembuangan MCK langsung, bahkan nampak masih ditemui beberapa jamban di sepanjang aliran sungai.
Baca Juga:Samsat Subang Optimis Peroleh Rp 12 Miliar dari Program Triple UntungData Sementara, 11 Orang Terluka Akibat Gempa di Sukabumi
Sebagai upaya mengedukasi masyarakat untuk mulai peduli kondisi sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan, Pemerintah Desa sejak lama menyediakan fasilitas bak sampan di depan rumah sepanjang aliran sungai dengan jarak beberapa meter.
“Makanya kita bangun bak sampah, biar sampah tuh jangan dibuang di sungai, tapi alternatif saat ini yang mudah ya dibakar saja,” ucapnya.
Seperti yang terpantau, kondisi sungai tetap penuh dengan sampah begitu juga dengan bak sampah yang ada di sepanjang aliran sungai.
“Tapi itu juga kalo inget ngebakar (sampah), kalo lupa ya numpuk-numpuk juga sampahnya, kalo males bakar ya lempar ke sungai juga,” tutupnya.(lek/ded)