”Perlawanan terus dilakukan. Tapi kemenangan sudah begitu dekat,” itulah judul berita di koran partai Komunis di Beijing.
Presiden Xi Jinping pun meninjau Wuhan hari ini. Beberapa rumah sakit darurat sudah pula ditutup. Sudah tidak ada pasien baru. Misalnya rumah sakit darurat yang menggunakan gedung sport center dan convention hall itu.
Perkembangan baru di Wuhan itu begitu menggembirakan. Padahal, angka dari Provinsi Hubei itu biasanya menakutkan.
Baca Juga:Wacana Revitalitasi PLTA Cijambe Tahun 2017 Tak Jelas KelanjutannyaDaya Beli Menurun, Saldo Program Sembako Ditambah Rp 50.000
Bulan lalu penderita barunya tiap hari selalu di atas 2.000 orang. Sampai-sampai dari 100.000 penderita virus Corona di seluruh Tiongkok yang 90.000 orang dari provinsi ini.
Senin kemarin itu kebetulan sekali: di saat penderita barunya sedikit sekali hari itu matahari pagi bersinar dengan indahnya.
Musim dingin yang menggigil sudah berubah menjadi hangat.
Bunga-bunga chery –Sakuranya Tiongkok– sudah mulai bermekaran.
Letak Wuhan memang tidak terlalu di utara. Bunga chery bisa lebih dulu mekar dibanding di Beijing.
Yang paling bisa menikmati sinar matahari pagi yang baru itu adalah penduduk Kota Chibi. Yakni satu kabupaten di Provinsi Hubei juga, tapi di selatan Kota Wuhan. Hanya saling berbatasan dengan Wuhan.
Mulai Senin kemarin lock down Kota Chibi sudah dibuka. Lega. Penduduk Chibi sudah boleh keluar rumah. Sudah pula boleh bepergian ke mana-mana. Asal masih di dalam Kabupaten Chibi.
Itulah kemerdekaan pertama sejak Provinsi Hubei dikunci. Bukan hanya provinsi yang di kunci. Tiap Kabupaten/kotanya juga dikunci. Tiap kecamatannya juga dikunci. Tiap desanya dikunci. Tiap RT-nya dikunci. Tiap rumahnya dikunci.
Sudah dua bulan mereka seperti di dalam penjara di rumah mereka sendiri.
Baca Juga:SMP Plus Pagelaran Cisalak Raih 2 Gelar Juara di Duo Story TellingKasatlantas Polres Purwakarta Ingatkan Bahaya Kendaraan Overload
Sejak Senin kemarin mereka seperti – -Alhamdulillah– Karen Agustiawan, mantan Dirut Pertamina yang sempat dikuyo-kuyo itu. Yang namanyi sempat hancur itu. Ditahan dan dipenjara itu. Akhirnya Mahkamah Agung membebaskannyi.
Meski tidak ada bunga sakura atau chery di rumahnyi, tapi kelegaannyi pasti bisa seperti penduduk Chibi.
Musim semi benar-benar telah tiba di Kota Chibi.
Sakura dan chery membuat indah dunia baru Chibi pasca virus Corona.