KARAWANG– Kondisi ekonomi yang sulit, Masyarakat pesisir Karawang memlilih menggunakan jasa pinjaman uang ke Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau lebih dikenal dengan Bang emok karena syarat adminstrasi yang mudah
“Ya abisnya gampang, asal punya KTP bisa minjem, cairnya juga mudah dan cepat, gak berbelit-belit”, ujar Sani warga Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/3).
Hasil laut yang tidak semelimpah dulu membuat pemasukan sehari-hari para nelayan menurun. Selain itu, minimnya pendidikan dan tidak adanya keterampilan lain memaksa para nelayan tetap menggantungkan nasib dari hasi laut.
Baca Juga:Festival Lomba Seni Siswa Nasional Eksplore Potensi DiriPemerintah Kecamatan Purwadadi Dukung Guru jadi Pelopor Taat Pajak
“Sekarang pada susah, ikan susah, rajungan susah, udang susah, semua susah. Pemasukan jadi jatuh jauh dibanding dulu,” ujar Tarmad (40).
Kondisi ini, jelas menjadi highlight tersendiri dari pihak Pemerintah Desa Tambaksari. Sumanta, Sekretaris Desa Tambaksari menjelaskan, kondisi ekonomi nasyarakat Dusun Sarakan yang berbatasan langsung dengan tambak dan laut memang dapat dikatakan rendah.
“Ya gimana ya, memang kondisi ekonomi masyarakat yang di depan (pesisir) itu seperti itu (rendah),” jelasnya saat ditemui di Kantor Desa Tambaksari.
“Di sini bank emok sangat banyak, sehari bisa sampe dua kali ibu-ibu pada ngumpul di bank emok,” lanjutnya.
Sumanta menuturkan, pemerintah desa berada di posisi yang serba sulit jika hendak menghentikan praktik bank emok ini, karena Pemdes pun tidak mampu memberikan bantuan tunai yang dapat membantu langsung kondisi keuangan masyarakat.
“Mau kita larang nanti kita yang dimarahin. Dibilangnya kita ngasih bantuan gak bisa, tapi ngelarang-larang orang yang mau bantu”, jelasnya.
“Padahal bank emok ini jelas menyulitkan, mereka hanya memberikan bantuan sementara di awal, dan mencekik di akhir,” sambungnya.
Masyarakat yang menggunakan jasa pinjaman berbunga ini kerap kali menggunakan dana pinjaman untuk keperluan yang bersifat tidak berputar. Sehingga kerap kali masyarakat kesulitan memenuhi tagihan cicilan yang harus dipenuhi karena hanya mengandalkan hasil pendapatan utama yaitu melaut yang kini kondisinya sedang paceklik.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Kunjungi Pupuk Kujang, DPR Minta Pupuk Subsidi Tepat SasaranDesa Sedari Karawang Minim Fasilitas Kesehatan
“Jadi biasanya mereka pinjam untuk biaya sekolah, renovasi rumah, bukan buat usaha, jadi uangnya gak berputar, jadi bayarnya sulit,”beber Sumanta.