SUBANG-Sebanyak 1.253 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tertunda keberangkatannya. Pasalnya, negara luar negeri menuntup akses untuk mengantispasi Covid-19.
Kepala Bidang Bina Penta TKI Disnakertrans Subang Agus Gunawan SE mengatakan, TKI asal subang sangat banyak yang menginginkan ke luar negeri untuk berkerja. Animo yang tingggi menjadikan Subang salah satu kabupaten di Jjawa Barat yang menempati peringkat ke 3 pemasok TKI.
Saat ini, Agus menjelaskan, ada 1.253 calon TKI yang waiting list dan seharusnya diberangkatkan sejak bulan Januari 2020. “Sekarang terpaksa harus ditunda, bahkan ada yang mengundurkan diri dari daftar pemberangkatan. Ada 1253 calon TKI yang harus ditunda keberangkatannya,” katanya.
Baca Juga:Bupati Tunda Perayaan Hari Jadi Subang untuk Selamatkan RakyatAngkutan Umum Terkena Dampak Corona, Jumlah Penumpang Menurun Drastis
Agus meminta kepada para calon TKI agar benar-benar sabar terhadap keputusan. “Menahan pemberangkatan tesebut dikarenakan untuk kebaikan bersama,” katanya.
Kepada perusahaan, Agus mengimbau, agar melengkapi sanitasi dan menyediakan sabun antiseptik, sehingga pencegahan tersebut terjadi. Sekitar 312 Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Subang baik yang sudah lama tinggal di Subang ataupun yang baru, agar dilakukan pemeriksaan kesehatannya.
“Kita kan gak pernah tahu juga, apakah TKA tersebut berkumpul dengan TKA lainnya atau mengunjujngi tempat mana. Harus diperiksa juga TKA itu,” katanya.
Bupati Subang H. Ruhimat melalui surat edarannya, meminta kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Subang untuk menyediakan fasilitas sanitasi dan juga sabun antispestik atau sanitizer.
Hal tersebut agar megantisipasi adanya penyeraban wabah korona, baik bagi para jajaran bawahan, hingga level peminpin perusahaan. “Wajib ini dilakukan sebagai upaya antispasi,” ujarnya.
Sementara itu salah satu calon TKI Yulia (30) mengatakan, dirinya sudah teregistrasi untuk berangkat ke luar negeri menjadi PRT dengan rekan lainnya, namun tidak bisa berangkat dikarenakan wabah corona. Yulia tetap menungggu agar diberangkatkan setelah virus corona menghilang dan keadaan membaik. “Mungkin juga mereka takut, soalnya di Indonesa juga ada suspect nya,” ungkapnya.(ygo/vry)