SUBANG-Sopir angkutan kota (angkot) terkena dampak akibat sekolah diliburkan selama dua minggu untuk mencegah penyebaran virus Corona. Padahal penumpang anak sekolah merupakan yang paling banyak selama ini.
Ketua Organisasi Angkatan Darat (Organda) Kabupaten Subang, Ade Kusnadi mengatakan, keputusan pemerintah meliburkan sekolah selama dua minggu jelas berdampak kepada jumlah penumpang.
Sebab penumpang anak sekolah merupakan penumpang paling banyak angkot. “Harapan kami untuk penumpang sekarang paling besar ke anak-anak sekolah. Kalau sekolah libur, ya pasti kena dampaknya kami,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (16/3).
Baca Juga:Pertanian di Ciasem Mulai PanenDedi Mulyadi Pastikan Informasi Warga yang Positif Covid-19
Dia mengatakan, pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah yang meliburkan sekolah selama dua minggu. Meskipun terasa sulit, karena kehilangan banyak penumpang.
Pihaknya tetap berupaya untuk mendapatkan penumpang non pelajar. “Dengan kebijakan meliburkan sekolah tersebut ketika berbicara ekonomi, jelas kami mengalami kerugian.
Tapi karena ini untuk kebaikan kita bersama, pengusaha angkot maupun sopir harus memahami itu,” ungkapnya.
Ade menuturkan, setiap harinya sopir angkot mendapatkan Rp100 ribu. Kini pesimis mendapatkan sebesar itu. “Tapi kita tetap berusaha untuk mendapatkan penumpang selain dari pelajar,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi mengatakan, terkait kebijakan meliburkan sekolah selama dua minggu tentunya berdampak juga terhadap angkutan kota.
Dia meminta untuk memahami bahwa ini merupakan kebijakan untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Corona. “Kita berdoa saja semoga wabah ini segera selesai, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.(ysp/sep)