Dalam situs UNESCO dikemukakan bahwa pandemi corona ini mengancam 577 juta pelajar di dunia.
Sementara UNESCO menyebutkan, total ada 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak.
Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas adalah 577.305.660. Sedangkan Jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan tinggi sebanyak 86.034.287 orang.
Baca Juga:Stok Sembako Masih Aman, Harga Bawang Bombai dan Gula MeroketAntisipasi Corona, Lapas Batasi Pengunjung
Saat ini di Indonesia, beberapa kampus mulai menerapkan kebijakan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau kuliah online.
Hal ini sebenarnya tidak masalah bagi perguruan tinggi yang sudah memiliki system akademik berbasis daring. Namun akan jadi masalah bagi perguruan tinggi yang belum memiliki system akademik berbasis daring ini.
STEI Al-Amar Subang sebagai perguruan tinggi lokal di Kabupaten Subang saat ini merupakan pionir di Kabupaten Subang dalam menyelenggarakan proses akademik berbasis online. Merupakan hal yang biasa bagi STEI Al-Amar Subang menggunakan sistem kuliah online.
Kemendikbud saat ini berdasarkan keterangan secara resminya, siap dengan semua skenario termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk para siswa.
Hal ini sebagai upaya agar siswa tetap belajar di rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan sejumlah dukungan untuk mempelancar proses tersebut. Kemendikbud sendiri mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id.
Beberapa fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.
Saat ini berdasarkan informasi bahwa Kemendikbud turut menggandeng tujuh platform belajar online yakni Kelas Pintar, Sekolahmu, Zenius, Quipper, Google Indonesia dan Microsoft. Setiap platform akan memberikan fasilitas yang dapat diakses secara umum dan gratis.
Baca Juga:Bakal Calon Bupati Melanggar, Satpol PP Hanya Surati TimsesAntisipasi Corona, Kegiatan Kerumunan Massa Dihentikan
Beberapa platform belajar online yang bisa diakses oleh peserta didik dan guru untuk menambah sumber pembelajaran diantaranya Kelas Pintar, Sekolahmu, Zenius, Quipper, Google Indonesia dan Microsoft.