SUBANG-Pengasuh Pondok Pesantren Pagelaran 3 KH. Dandy Sobron Muhyiddin, S.Si., MT. Menyatakan Pesantren itu bagaikan rumah besar yang didalamnya terdapat kiayi, bu nyai, santri, asrama/kobong, mesjid dan tempat lainnya.
Menyikapi himbauan dari pemerintah pusat hingga daerah, pesantren ini membuat program pecegahan dan kewaspadaan terhadap virus corona dengan melakukan proteksi (karantina) kepada santri dan tidak diperbolehkan keluar masuk lingkungan pondok secara bebas. Tidak menerima tamu selama 14 hari kedepan, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu pentingnya upaya secara bathiniah yakni dengan dawam wudhu, membaca qunut nazilah, memperbanyak sholawat syifa (tibbil qulub) dan sholawat lainnya.
Baca Juga:UNBK dan USBK Kelas XII Ditunda SementaraRidwan Kamil dan Atalia Ridwan Kamil Negatif COVID-19
“Kita ingin pesantren ini bebas corona, santri tetap beraktifitas dengan aturan yang ketat dan alat deteksi suhu badan,” kata KH. Dandy.
Sementara itu, Ketua Yayasan Yasodiki yang menaungi Pondok Pesantren Pagelaran Hj. Hilya Aeni melakukan langkah cepat dengan membentuk Satgas Waspada Virus Corona Disease (Covid-19) yang diketuai oleh dr. Agus Yuliantos yang juga Sekjen IDI Kabupaten Subang.
dr. Agus mengungkapkan setelah ditunjuk menjadi ketua satgas waspada virus corona di Pondok Pesantren Pagelaran 3, dirinya langsung menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP).
Membuat maping zona aman, pembenahan sarana prasana penunjang, menyiapkan ruang khusus pemeriksaan oleh dokter, dan membuka layanan Information Center untuk santri dan orangtua.
Sejak Senin pagi 16 maret 2020 setiap santri dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan termometer infrared oleh satgas.
“Hal ini dimaksudkan sebagai upaya deteksi dini pencegahan dan waspada virus corona di kalangan santri,” tukasnya.(dan)