Salah seorang penjual kue yang saya temui mengaku terjadi penurunan omset mencapai 50%, biasanya ia dapat menjual sekitar 70 potong kue tapi belakangan ini kedainya sepi pelanggan, dan hanya dapat menjual sekitar separuh dari jumlah biasanya yaitu kurang lebih hanya 30an saja.
Lapak dagangan sepi
Tidak hanya itu keluhan juga dirasakan oleh pemilik kedai minuman yang terdapat di sekitar kampus, lapak dagangan biasanya dipenuhi oleh mahasiswa yang datang silih berganti berubah menjdi kedi sepi tak berpenghuni.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh pemilik warung makan yang terdapat di area kampus, penurunan yang terjadi berkisar antara 25%-50% bahkan lebih. Bahkan beberapa ada yang menutup usahanya untuk sementara waktu sampai meredanya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Solo.
Baca Juga:Serangan Covid-19 dan Problematika Pembelajaran DaringRem Blong, Dua Orang Tewas Terseret Truk
Selain usaha yang bergerak dibidang kuliner, dapat kita lihat pula usaha yang bergerak di bidang jasa yang merasakan dampak dari kevakuman mahasiswa khususnya yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nampak jelas beberapa usaha fotokopian yang terlihat juga menutup usahanya untuk sementara waktu.
Terlepas dari semua itu, SPBU Pabelan pun mengalami hal serupa. Kesaksian salah seorang petugas SPBU menuturkan bahwa sudah seminggu terakhir ini terjadi penurunan jumlah pembelian bahan bakar minyak di tempat tersebut. Kini rata-rata per harinya hanya terjual bahan bakar yang jika dirupiahkan sekitar Rp10 juta rupiah saja.
Ternyata dampak yang ditimbulkan akibat dari penyebaran virus corona sangat banyak dan hampir berpengaruh pada setiap lini kehidupan.
Tidak hanya berkutik pada kesehatan atau dunia medis saja, akan tetapi sudah merambah pada bidang pendidikan, perekonomian dan mobilitas penduduk yang ada.
Jaga diri dari virus
Mengurangi intensitas interaksi dengan orang lian dan mobilitas yang ada diharapkan dapan menekan penyebaran Covid-19.
Pemerintah dan tenaga medis sudah berupaya sebaik mungkin untuk melindungi warna negara dari penularan wabah virus yang penularannya melalui kontak fisik.
WHO (World Helth Organization) menambahkan oleh karena itu penting menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit, karena hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa penyebaran virus corona dapat menular melalui udara.