Dikabarkan Gunakan Transportasi Umum
PURWAKARTA-Di tengah merebaknya virus korona dan membuat warga resah dan ketakutan, 45 Anggota DPRD Purwakarta diketahui malah berada di Kalimantan. Dari informasi yang didapat, kunjungan kolosal 45 wakil rakyat ini dilakukan selama empat hari.
“Tidak ada yang salah dengan kunjungan tersebut. Akan tetapi selayaknya, secara etika dan azas kepatutan, baiknya wakil rakyat ini tidak dilakukan.
Apalagi mereka berangkat pada hari Minggu 14 Maret lalu, dimana salah satu warga Purwakarta diketahui positif mengidap virus korona,” ungkap Ryan Andryana, pemerhati kebijakan publik kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Tiga Hari Sekali Kantor Pemerintahan DisinfektanInovatif, Pasar Plered Hadirkan Fasilitas Cuci Tangan
Selain dianggap tidak respon akan nasib warga, kunjungan yang menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah itu dinilai menciderai hati rakyat.
“Mereka ini kan wakil rakyat. Apa salahnya tidak kunjungan, apalagi ke luar provinsi. Selain dinilai pemborosan, kunjungan itu dianggap membahayakan.
Sebab, para wakil rakyat ini berkunjung menggunakan transportasi umum yang secara kebijakan dikeluarkan Kementrian Kesehatan dan pemerintah pusat sebuah hal yang dilarang sebab berisiko tertular,” lanjutnya.
Andai lanjut Ryan, anggaran kunjungan kolosal dipakai untuk belanja alat media seperti masker, hand sanitasion atau medis lain.
Pastinya menurut Ryan, akan sangat bermanfaat. “Anggota DPRD ini jika berada di dalam kota, bisa saja membantu Pemda Purwakarta.
Dengan mengajukan dan mendorong Pemkab mengalokasikan anggaran khusus guna penanggulangan virus korona terus menyebar,” tegasnya.
Meski dianggap terlambat untuk disikapi, namun sejumlah masyarakat menilai kunjungan tersebut dianggap tak berkemanusiaan. Sebab, dilakukan ditengah kepanikan dan ketakutan warga terkena virus covid 19.
Baca Juga:Daihatsu Purwakarta Promo Seru Persiapan MudikPencairan Dana Desa Dipercepat, Pemdes Kebut Pemberkasan
“Tupoksi anggota DPRD itu kan membantu rakyat, bukan malah pergi ketika rakyat ketakutan. Kami kira, anggota DPRD juga punya keluarga di Purwakarta yang mereka tinggalkan di rumah, yang juga merasakan apa yang warga lain rasakan,” tandasnya.(mas/vry)