KARAWANG-Persebaran endemik covid-19 kian meresahkan. Sesuai dengan instruksi WHO, Presiden, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Karawang, lembaga pendidikan di Karawang diliburkan sementara selama dua minggu. Kendati demikian, siswa masih tetap wajib melaksanakan kegiatan belajar di rumah masing-masing.
Namun ada fenomena unik, di mana terdapat banyak siswa sekolah dasar yang justru asyik bermain layang-layang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Ulekan, Desa Sukaharja, Telukjambe Timur. Alif, siswa kelas 6 SD mengaku, tidak diberikan pekerjaan rumah dari sekolah, sehingga ia bebas bermain di luar rumah bersama teman-temannya.
“Kelas enam mah gak ada tugas, cuma anak kelas satu sampe lima saja,” ujarnya saat sedang asyik memainkan layang-layangnya (19/3).
Baca Juga:MUI: Larangan Salat Jumat Berlaku bagi yang SakitPemdes Seluruh Kabupaten Subang Imbau Percepat Pengajuan Dana Desa
Ketika disinggung mengenai kekhawatirannya terhadap persebaran virus covid-19 yang merebak hingga membuat lembaga pendidikan diliburkan sementara, Alif bahkan menjawab tidak terlalu memusingkan hal itu. “Gak ah gak takut, biarin aja”.
Sandi, siswa lain yang juga asyik bermain bersama teman-temannya mengaku mendapatkan pekerjaan rumah dari sekolah namun belum diselesaikan. “Ada tugas mah, tapi belum dikerjain,” ucapnya.
Hal ini jelas tidak sesuai dengan yang diharapkan, di mana para siswa tetap belajar dengan diam di dalam rumah. Riini, warga sekitar TPU mengaku sudah mengingatkan anak-anak untuk tetap berada di rumah masing-masing, namun tidak diindahkan.
“Udah dibilang jangan pada main di luar, tapi susah. Anak saya juga disuruh di rumah saja”, ungkapnya.
Rini mengatakan, sebaiknya pihak sekolah tetap memantau keseharian muridnya selama kegiatan belajar di rumah berlangsung, demi tetap berjalannya proses kegiatan belajar di rumah.
“Harusnya ada pemantauan dari sekolah kalo memang anak-anak benar-benar mau terlindung, jangan hanya diberi tugas dan dilepas saja selama tidak masuk sekolah,” katanya.
“Pihak keluarga juga harusnya kasih pengertian dan edukasi ke anak-anaknya mengenai bahaya virus korona ini, supaya semuanya tetap aman”, tutupnya.(lek/vry)