PAMANUKAN-Ditengah wabah virus corona, harga bahan pokok di Pasar Inpres Pamanukan terpantau stabil. Namun ada kenaikan harga yang terjadi pada beberapa item seperti gula jahe, telur, cengek merah, serta bawang putih.
Salah satu pedagang sayuran dan sembako Raswin menyebut, harga bahan-bahan pokok dalam seminggu terakhir cukup stabil. Namun ia mengakui ada beberapa item yang mengalami kenaikan dari mulai gula hingga bawang putih. “Harga jahe naik, biasanya di jual Rp 8000 untuk 1/4kg sekarang Rp 10000,” katanya.
Adapun untuk harga Telur, saat ini ia menjual seharga Rp 27000/kg dari biasanya dijual Rp 24000-25000/kg. “Kalau telur memang harganya naik turun, sekarang naik lagi,” jelasnya.
Baca Juga:Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan Pamanukan Sosialisasikan Corona dan Pencegahan DBDDinas Sosial Berikan Pelayanan di Luar Kantor
Raswin juga menyebut saat ini ada kenaikan harga pada bawang putih menjadi Rp 40.000/kg serta cengek merah menjadi Rp 50.000/kg. “Cengek merah naik lagi Rp 50.000, Kalau bawang putih biasanya Rp 32000 ini naik lagi,” jelasnya.
Selain itu, untuk harga gula, baik Gula Pasir maupun gula Merah alami kenaikan dengan kini mencapai Rp17.000/kg. Padahal, saat harga stabil harga kedua gula tersebut berada di angka Rp 14.000/kg.
Rashmi juga menyebut saat ini ini ada penurunan pembeli di wilayah pasar. Meski begitu jumlah tersebut tidak menurun sangat signifikan. “Pagi pagi iya masih ada pelanggan masih banyak tapi memang agak menurun siang juga ya segini segini aja,” ucapnya.
Pedagang Sayuran, Ncih (34) mengatakan wabah virus corona belum banyak yang berdampak terhadap harga komoditi. Hanya saja saja untuk harga cabe rawit merah yang mengalami kenaikan yang asalnya Rp50.000/kg saat ini menjadi Rp 60.000/kg. “Kenaikan itu diduga karena imbas korona,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Subang, Junaedi meminta para pedagang pasar agar menyediakan kran air untuk mencuci tangan baik itu di kios, los dan jongko.
Pasalnya, pasar tradisional merupakan tempat titik kumpul transaksi ekonomi masyarakat. “Kita terus berkeliling ke 15 pasar tradisional dan memita para pedagang untuk menyiapkan tempat air untuk mencuci tangan,” kata Junaedi.