Kekuatan AS sebagai negara adidaya kian hari kian merosot. Pangkalan militer AS di negeri-negeri kaum muslim mengalami penolakan atau pemberontak dari masyarakat sekitar. Perekonomian AS mengalami kebangkrutan. Rendahnya aspek moral warga AS. Saat ini AS tidak hanya melakukan penyebaran ideologi kapitalisme. Namun menekan adanya kemungkinan kekuatan baru yang mampu mengalahkannya. The New World Order (Tatanan Dunia Baru), yaitu Bersatunya seluruh kaum muslim dalam kesatuan Negara Islam yang ditakuti oleh kapitalisme Barat.
Keluarga sebagai benteng terakhir pertahanan kaum muslim pun mulai ditargetkan oleh Barat. Barat begitu paham akan peran strategis seorang perempuan dalam membangkitkan masyarakat. Peran strategis-politis seorang ibu yang mampu melahirkan generasi berkualitas. Berbagai ide untuk menjerumuskan perempuan agar sesuai dengan arahan barat pun digencarkan. Kehadiran kaum feminis merupakan angin segar bagi Barat untuk menghancurkan perempuan. Ide kesetaraan gender yang saat ini dipropagandakan kaum feminis merupakan hal yang diinginkan pula oleh Barat. Hancurnya perempuan mengakibatkan hancurnya generasi. Pada akhirnya kebangkitan pada masyarakat hanya angan-angan belaka.
Telah nyata program atau propaganda kesetaraan gender merupakan proyek Barat untuk melanggengkan hegemoni kapitalisme. Ide ini bukan hanya tidak mampu menyejahterakan perempuan, bahkan sebuah racun yang akan menghancurkan dunia Islam. Selanjutnya, melestarikan hegemoni kapitalisme dengan mencegah kebangkitan Islam sebagai sebuah sistem politik, yaitu Khilafah.
Islam Memandang Kesetaraan Gender
Baca Juga:KM- Politeknik STTT Bandung Resmi Tunda PemiluCorona, Distance Learning, dan Pendidikan Karakter
Islam memandang sama laki-laki dan perempuan dalam hal potensi manusia. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki potensi akal dan potensi hidup. Mereka sama membutuhkan makan, memiliki naluri beragama, naluri eksistensi dan naluri melestarikan jenis. Perbedaan di antara mereka adalah ketakwaannya. Sebab tujuan hidup mereka adalah beribadah, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (TQS Az Zariyat [51]: 56)
Adapun secara fitrah jinsiyyah (gender, seksualitas), Allah SWT menciptakan perempuan dan laki-laki berbeda. Perbedaan tersebut menjadikan mereka saling melengkapi. Laki-laki secara biologis didominasi hormone testosterone yang akan membentuk massa otot, ketahanan tingkat energi serta sifat-sifat maskulinitas lainnya. Sedangkan perempuan didominasi oleh hormone progesterone dan estrogen yang akan berpengaruh pada siklus menstruasi, kehamilan (menjaga otot rahim) serta sifat-sifat feminin lainnya. Perbedaan fitrah jinsiyyah ini yang akan menjadikan peran mereka berbeda dalam kehidupan. Laki-laki sebagai pencari nafkah, sedangkah perempuan sebagai ummu warobatul bayt wa ummu ajyal (ibu pengurus rumah tangga dan ibu pendidik generasi).