Derasnya informasi yang masuk ke kanal Jabar Saber Hoaks langsung kita repon baik itu Instagram, Facebook, twitter dan Whatsapp. Sejauh ini kita tidak memiliki kewengangan untuk melakukan penindakan dan belum ada perintah langsung, untuk sekarang ini kemampuan untuk penindakan ada di Polda dan kita hanya berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Polda.
“Yang pasti dari kami sudah ada program untuk menangani hoaks di PILKADA nanti dengan edukasi dan literasi, kata Tomy. Beliau berharap kepada seluruh warga Jawa Barat agar dapat memanfaatkan lembaga ini.
Guru Besar UPI sekaligus belaiu sebagai Ketua Forum Kewaspadaan diri Jawa Barat, memberikan tips untuk bagaimana kita dapat mengenali hoaks. “Tips untuk mengenali hoaks; Lihat judul provokatif atau tidak, cek data fakta berita itu sumber dari mana, jangan mudah menshare sesuatu, cek an re-cek sumber beritanya yang resmi, cek alamat situs atau laman-nya. Beliau mengatakan agar berhati-hati dalam menerima informasi dan menshare sesuatu, perkuat literasi dengan membaca, kemudian berdialog, berdiskusi mengenai informasi-informasi yg mutakhir.
Baca Juga:Pemdes Lembang Sosialisasikan Pencegahan KoronaProdusen Tahu Keluhkan Tingginya Harga Kedelai
Berita hoax tentu akan memberikan dampak buruk juga bagi generasi muda, disisi lain akan terpapar oleh berita bohong, generasi muda juga akan mudah tersulut emosi dan hal ini akan menyebabkan konflik horizontal diantara mereka. Pesan khusus dari Kang Cecep “Khusus bagi generasi muda ingin agar generasi muda menghadapi Pilkada Jawa Barat 2020 dalam keadaan tenang, bisa mencegah penyebaran hoax di masyarakat, melakukan edukasi sosialisasi sebagaimana berbangsa dan bernegara dengan kehidupan politik yang lebih sehat.
Peran media tentu sangat penting dalam lalu lalangnya Hoaks di tengah-tengah masyarakat. Berbicara berita tentu kita takan lepas dari yg nmanya media. Yuha Satria selaku Redaktur Pelaksana RMOL Jabar, mengatakan bahwa “Peran media mainstream dalam melawan hoax pada Pilkada serentak 2020 adalah memberikan literasi kepada masyarakat, namun hal ini tidak dapat dilkukan sendiri.
Harus ada kerjasama dengan intansi terkait seperti KPU, Bawaslu, dsb” imbuhnya. Sama halnya seperti yang dikatakan kang Cecep diatas terkait ciri dari Hoaks, Yudha pun menghimbau agar Media harus lebih akurat dan tidak provokatif dalam memberikan informasi.