Kreativitas pengajar
Dalam hal ini dibutuhkan kreativitas pengajar bagaimana mengelola media untuk metode pembelajaran yang diterapkan. Kebijakan pembelajaran online memang terbilang tidak ramah bagi para siswa yang belum memiliki perangkat untuk memfasilitasi pembelajaran(Handphone) model home learning seperti ini yang direduksi menjadi guru memberi tugas, siswa yang mengerjakan, siswa dinyatakan hadir jika aktif daring, lalu sekolah yang melaporkan aktivitas tersebut kepada Dinas Pendidikan. Fenomena ini sangat pradoks dengan jargon yang selalu dikatakan oleh bapak Nadiem “Merdeka Belajar”. Tidak bisa dikatakan merdeka belajar jika pihak sekolah dan Dinas Pendidikan mempermasalahkan kehadiran siswa/guru dengan absensi kehadiran melalui daring dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru.
Bahan Evaluasi
Pengajar juga harusnya menanyakan tentang bagaimana pendapat dan perasaan siswa terhadap metode pembelajaran jarak jauh tersebut. Apakah membuat mereka senang atau malah sebaliknya? Efektif atau tidak? Jangan sampai siswa merasa tertekan dengan metode pembelajaran online yang diberikan.
Menurut saya, pelaksanaan ini masih terbilang gagap di sejumlah daerah, sejumlah siswa dan guru pun mengakui bahwa pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring ini sangat tidak efektif selain fasilitasnya yang kurang, dan keluhan-keluhan siswa yang pada akhirnya mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran online. Kesiapan sekolah dalam menghadapi kebijakan pemerintah yang menggunakan metode pembelajaran jarak jauh juga menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan kembali. Serta salah kaprah nya para pengajar terhadap metode pembelajaran jarak jauh yang diberikan pemerintah, dalam pembelajaran tersebut seharusnya tetap pada lingkungannya seperti diskusi, dialog, tanya jawab, dan membuat kuis yang bisa dilaksanakan melalui WhatsApp. Bagi para pengajar pun diusahakan tidak selalu memberi tugas-tugas yang bertumpuk, tiap hari di tiap mapel. Lalu kehadiran siswa yang dipantau dari keaktifan daring atau tidak. Konsep daring seperti inilah yang menjadi beban bagi siswa dan orang tua. (*)