Artinya peserta didik bidang vokasional seperti Politeknik atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan efektif ketika peserta didik belajar teori kemudian mempraktikkannya. Pada pendidikan abad ke -21 hal ini disebut learning by doing. Peserta didik tidak akan cukup hanya mendengarkan teori, penugasan mandiri ataupun menonton video. Peserta didik perlu “doing” atau mempraktikannya.
Teori sangat penting menjadi dasar pengetahuan
Namun hal tersebut harus diperkaya dengan mempraktikannya. Hal ini dapat mencegah “teknik mesin sastra” peserta didik bidang kejuruan yang hanya mendapat materi teori tanpa belajar langsung atau mempraktikkannya.
Apabila ini terjadi, ditakutkan peserta didik akan demam panggung saat bekerja di dunia industri sesungguhnya setelah lulus sekolah. Sebagai seorang Dosen di bidang vokasional yang bertugas di Politeknik Negeri Subang saya menyadari betul bahwa pembelajaran daring menjadi opsi yang sangat penting saat ini, hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran tidak dapat dilakukan secara langsung.
Baca Juga:Ujian Nasional Dibatalkan, Disdikbud Tunggu Surat ResmiPKB-PCNU Dirikan Posko Bersama, Siapkan Masker dan Hand Sanitizer
Apakah efektif pembelajaran daring untuk pendidikan kejuruan? jawabannya dalam situasi normal, tidak begitu efektif. Hal tersebut didasari pada azaz pendidikan kejuruan bahwa peserta didik harus mempunyai keterampilan yang mereka dapatkan dari learning by doing. Pembelajaran daring akan efektif ketika digabungan atau menjadi pelengkap pada pendidikan kejuruan.
Sebagai contoh: proses pembelajaran disampaikan secara teori di kelas, kemudian dosen memberikan video simulasi pengerjaan pratikum yang dapat ditonton secara daring dan melalui telepon seluler peserta didik, hal terakhir adalah doing yaitu peserta didik melakukan praktimum secara langsung.
Namun, dalam situasi tidak normal dikarenakan wabah covid-19 semua pihak termasuk dosen dan mahasiswa diharapkan mampu membuat proses pembelajaran berjalan sebagai mana mestinya. Hal tersebut dapat lebih efektif ketika peserta didik belajar mandiri, berinovasi, dan doing secara kreatif. (*)