“Kalau ada tukang dagang keliling, kayak orang Garut, Cianjur, pokoknya orang luar bukan daerah Pabuaran-Siluman, masuk jualan daerah sini kadang-kadang linglung. Banyak gang, mereka muter-muter balik lagi-balik lagi, jadi adalah sedikit mistiknya Desa Siluman itu,” katanya.
Tapi kesan mistis tidak begitu berpengaruh kepada para anak muda di Desa Siluman. Mereka tetap bangga dengan nama unik kampung halamannya itu. Bahkan belakangan mereka merasa bangga, pernah menjadi sorotan media televisi karena namanya yang unik.
“Saya bangga lahir dan tinggal di sini, karena desa ini terkenal dengan lumbung padinya dan juga mayoritas di sini pengusaha meubeul. Kebanggaan itu tetap sama baik viral maupun tidak viral, karena juga masyarakat di desa ini menurut saya ramah-ramah dan saling gotong royong,” kata saeorang pemuda, Zulfikar (21).
Baca Juga:Cegah Covid-19, Penyemprotan Disinfektan Terus DigencarkanNgeri! Dalam Sepekan 9 Dokter Meninggal Positif Corona, Ini Daftar Namanya
Sementara pemuda lainnya, Andriyanto (30) mengaku tidak malu jika memperkenalkan nama desanya ke orang lain. Sebab menurutnya, masyarakat Desa Siluman saling mendukung jika ada kegiatan. Juga merasa bangga saat menjadi sorotan pemberitaan di TV.
Para pemuda juga berharap, Desa Siluman tidak hanya terkenal karena namanya yang unik, aneh ataupun seram, tapi diharapkan masyarakatnya bisa tetap saling gotong royong dan maju.
“Harapannya supaya Desa Siluman lebih maju lagi, jangan hanya kenal nama tapi juga ada pengaruh baik untuk masyarakatnya,” kata Andriyanto.
Para pemuda berharap Desa Siluman tetao bertahan menjadi kampung agraris. Jangan sampai terkena dampak industri. Sebab menurutnya, banyaknya pabrik belum tentu bisa menguntungkan masyarakat.
Sementara Karang Taruna di Desa Siluman punya cara tersendiri untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat sekitarnya dengan membuat kegiatan yang postif dan bermanfaat. Kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar masyarakat di desa tersebut tetap kompak dan saling gotong royong.
“Siluman sekarang banyak kegiatan. Setiap dua minggu sekali digelar senam ibu-ibu, terus di bidang keagaamaan yaitu rotinan (pengajian) setiap awal bulan. Kemarin juga ada kegitan menanam 1.000 pohon yang dilaksanakan oleh Karang Taruna berupa perlombaan Kampung Bersih. Pokoknya masih banyak kegiatan lainnya yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat di Desa Siluman,” pungkas Wahyudi.(*)