Misalnya dahulu China dan Negara Asia timur banyak yang mengikuti mazab Marxisme, tidak setuju dengan kontrol kelahiran dan akhirnya jumlah penduduk meledak seperti sekarang dan baru kebijakan berubah anti natalis.
Eropa barat dan sekitarnya banyak menganut mazab Malthuisme dan Neo malthuisme , yang berprinsip penduduk harus dikendalikan dan sebagian yang lain mengacu pada mazab kontemporer, yang lebih humanis dalam mengontrol kelahiran. Disamping itu penurunan kelahiran dan kematian juga dipengaruhi proses teori transisi demografi, yang saat ini Negara maju sudah berada di tahap akhir transisi yang ditandai menurunkan angka kelahiran dan kematian secara drastic sedang di Negara berkembang masih dalam proses transisi demografi.
Meningkatnya jumlah penduduk dunia tidak lepas dari perkembangan umat manusia. Berdasarkan sejarah pertumbuhan penduduk, perhitungan dimulai dari zaman kelahiran Nabi Isa A.s yaitu tepatnya pada tahun 0 masehi. Diperkirakan jumlah penduduk pada saat itu berjumlah sekitar 250 juta dengan angka pertumbuhan yang relatif kecil yaitu sekitar 0,04 persen setiap tahunnya.
Baca Juga:DPC PDIP Subang Mulai Aksi Gotong Royong Cegah Covid-19Tangani Korona, Dewan Dorong Penyesuaian APBD
Lambat laun yaitu sekitar abad 18 terjadi revolusi industri yang memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan.
Perbedaan jumlah penduduk antar benua tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kondisi lingkungan. Misalnya saja Benua Amerika, benua yang secara geografis terletak di sebelah timur Samudra Pasifik ini memiliki iklim tropis pada bagian selatan dan subtropis pada bagian utara, sehingga cocok untuk ditempati manusia. Berbeda dengan benua Antartika, daerah tersebut menjadi salah satu tempat terdingin di bumi, oleh karenanya sangat sedikit manusia yang tinggal dan bermukim disana. Mengapa tidak? Hampir seluruh permukaanya tertutup oleh es tebal yang membuat manusia tidak mampu bertahan dengan peralatan seadanya, dengan luas daerah yang mencapai 14 juta km² daerah tersebut hanya dihuni kurang lebih 5.000 penduduk sementara yang tidak tinggal secara permanen.
Sebenarnya, permasalahan terkait ilkim yang dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk tidak hanya terjadi pada Benua Antartika, daerah terdingin di muka bumi yang menyebabkan manusia sukar untuk beradaptasi disana. Namun, kita juga perlu melihat permasalahn terkait iklim yang terjadi pada Benua Afrika. Benua tersebut menjadi salah satu daerah terpanas di muka bumi, curah hujan yang tergolong rendah memaksa manusia untuk beradaptasi lebih baik agar dapat melangsungkan kehidupannya.