NGAMPRAH-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggencarkan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh pasar tradisional untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kepala Disperindag Bandung Barat, Rickyiadi mengatakan, terdapat sembilan pasar tradisional yang dilakukan penyemprotan. Tahap pertama penyemprotan sudah dilaksanakan pada pertengahan pekan kemarin.
“Sejak hari Rabu (25/3) sudah kita laksanakan di beberapa pasar, sekarang kita penyemprotan di Lembang. Direncanakan akan dilaksanakan beberapa kali hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Ricky, Minggu (29/3).
Baca Juga:Gibas Hadir Melayani dengan Aksi NyataAtasi Corona, Pemerintah Dorong Industri Tekstil Produksi APD
Untuk racikan disinfektan itu sendiri, terang dia, Disperindag bekerja sama dengan Dinas Kesehatan serta Palang Merah Indonesia (PMI) agar cairan yang disemprotkan betul-betul aman dan sesuai standar nasional Indonesia (SNI). “Penyemprotan dilakukan pada saat sore hari atau tempatnya setelah seluruh pedagang menutup kiosnya agar petugas leluasa bekerja,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pedagang maupun pengunjung pasar. “Intinya kita terus bergerak meminimalisir penyebaran Covid-19, terutama di pasar tradisional sesuai tupoksi dinas kita,” bebernya.
Sejak virus korona merebak, Ricky menyebut, ada pengurangan pengunjung pasar hingga 10 persen. Namun dengan kondisi tersebut, pihaknya meyakinkan kepada masyarakat bahwa hingga saat ini belum ada satu pun pasar yang ditutup. “Belum, belum ada yang sampai ditutup karena virus korona,” jelasnya.
Terkait harga dan stok bahan kebutuhan pokok, dia menambahkan, pihaknya menjamin ketersediaannya aman hingga dua bulan ke depan. “Korona tidak ada pengaruh ke harga, gula putih yang pernah menembus Rp45 ribu per kilogram sekarang sudah turun menjadi Rp16 ribu per kilogram. Mudah-mudahan kabar baik ini bisa memenangkan masyarakat,” tambahnya.(eko/sep)