Sampel dahak tenggorokan dan hidung itu kemudian akan diperiksa di Labkesda, Jalan Sederhana, Kota Bandung yang memang telah memiliki sertifikat Bio Safety Laboratory 2 Plus yang berarti telah memiliki sistem keamanan tes virus terutama untuk petugas sesuai standar WHO.
”Kami juga memiliki Bio Safety Cabinet, lemari khusus yang semakin meningkatkan keamanan petugasnya,” jelas dr Ryan.
Menurut Ryan, idealnya PCR hasilnya akan keluar minimal dalam lima jam. Labkesda sendiri saat ini memiliki kapasitas pemeriksaan 96 sampel per hari. Labkesda Jabar telah memeriksa empat klaster yang diduga menjadi pusat penyebaran COVID-19 baik melalui swab test maupun rapid test.
Baca Juga:Gubernur Jabar Izinkan Daerah untuk Lakukan Karantina Wilayah ParsialDesa di Jabar Bergerak Cegah Penyebaran COVID-19
“Idealnya hasil sudah keluar lima jam. Tapi sekarang sudah ada 300-an sampel yang mengantre. Jadi kamu harus memprioritaskan sampel mana yang harus duluan keluar hasilnya,” katanya.
Pada swab test klaster GBI, ada enam petugas Labkesda yang diturunkan terdiri dari satu dokter spesialis, analis senior, dan satu petugas administrasi.
Pemerikasaan sendiri berakhir sekitar pukul 13.00 WIB dan kuota 40 sampel terpenuhi. PCR dari klaster ini kemudian akan diserahkan ke Dinkes Jabar dan statusnya akan diumumkan oleh juru bicara resmi COVID-19 dan kanal https://pikobar.jabarprov.go.id.
Labkesda yang merupakan UPTD di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sendiri saat ini memiliki 40-an tenaga medis dengan kualifikasi dua dokter spesialis, dua dokter umum, dan 40 analis yang bekerja di laboratorium.
Labkesda saat ini telah memiliki tiga alat PCR dengan proses ekstraksi dilakukan secara manual. Namun dalam waktu dekat, Labkesda akan mendapat tambahan alat PCR dua unit dan ekstraksi dua mesin.
“Selama ini bottleneck-nya saat ekstraksi karena masih manual. Tapi dengan ada bantuan mesin, proses akan lebih cepat,” kata dr Ryan.
Selama wabah COVID-19, para petugas Labkesda bekerja penuh dengan standar operasional prosedur seperti di rumah sakit. “Selama wabah ini kami bekerja sudah seperti di rumah sakit,” kata dr Ryan.
Baca Juga:Bantu Warga Akibat Covid-19, Gaji Gubernur dan ASN Pemprov Jabar Dipotong 4 BulanLebih Mudah, Kolektor Pajak Datangi Rumah Warga
Ryan berpesan kepada masyarakat, agar tidak menganggap remeh virus ini dengan mematuhi segala anjuran pemerintah dalam hal ini Pemda Provinsi Jawa Barat, termasuk salah satunya dengan Social Distancing/Physical Distancing.