Apa itu Corona Syndrome?
Corona Syndrome adalah perasaan takut berlebih yang dialami seseorang tatkala ia mengalami suatu hal yang merujuk pada pada gejala Covid-19 yang sebenrnya tidak terjadi pada mereka. Contoh kecilnya saja orang akan menjadi sangat was-was apabila ia batuk, deman, bahkan seolah-olah tenggorokannya merasa sakit. Terlebih ada yang sampai berkata “sekarang batuk sedikit saja langsung mikirin nyawa”.
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah sakit tenggorokan karena kurangnya asupan cairan ataupun semacamnya. Di waktu yang seperti ini sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan PHBS, menjaga asupan nutrisi, serta olahraga ringan secara teratur.
Lantas apa yang dapat kita lakukan?
Sejatinya, untuk penanganan Covid-19 sendiri kita tidak bisa sepenuhnya menyerahkan pada pemerintah ataupun petugas medis. Masyarakat sendirilah yang mampu memutus mata rantai penyebaran pandemi virus tersebut. Cukup dengan mentaati anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah dapat menjadi langkah kecil namun memiliki dampak yang sangat besar dalam mencegah penyebaran virus agar tidak semakin meluas lagi. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama yang selaras baik itu dari pemerintah maupun masyarakat yang ada, semua saling bahu-membahu melindungi diri dari infeksi covid-19.
Baca Juga:Bhayangkari Cabang Purwakarta Serahkan APDPemkab Purwakarta Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Angin segar menerpa masyarakat Indonesia, pasalnya sejumlah 102 pasien positif covid-19 dinyatakan sudah sembuh. Hal tersebut nampaknya melahirkan harapan baru bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia. Pemberitaan seperti ini pula dapat menggiring opini publuk bahwa yang terjangkit juga bisa bangkit. Jangan menyebar berita yang meresahkan dan terus memberi dukungan derta dorongan bagi sesama merupakan tindakan yang dibutuhkan saat ini.
Bagaimana masyarakat menciptakan strategi bertahan hidup?
Beberapa daerah memang sudah ditetapkan menjadi zona merah, rata-rata penduduk yang terinfeksi berasal dari kota-kota besar yang termasuk daerah rawan.
Orang-orang yang tinggal di kota padat penduduk pun mulai resah, tak ubahnya bagi penduduk yang tinggal di desa.
Menurut salah satu warga Desa Pogung yang bernama Sutini, beliau menuturkan bahwa Covi-19 pemberitaan yang berlebih menyebabkan kekhawatiran yang berlebih bagi penduduk yang ada di desa. Mencuatnya kasus penyebaran Covid-19 bertepatan dengan musim panen padi, sehingga banyak orang yang merasa khawatir jika harus bekerja di sawah di tengah musim pandemi seperti sekarang ini.