SUBANG-Hiswana Migas memastikan gas melon 3 Kilogram aman di bulan Ramadhan di Kabupaten Subang. Hiswana Migas sudah mengusulkan tambahan, karena banyaknya masyarakat yang Work From Home (WFH).
Ketua DPC Hiswana Migas Kabupaten Subang Teddi Rahman HS mengatakan, dampak wabah Covid-19, dimana banyaknya masyarakat yang berdiam diri di rumah atau WFH, menjadikan kebutuhan memasak meningkat, sehingga pemakaian gas elpiji juga meningkat. “Contohnya, jika pemakaian bisa seminggu, beberapa hari sudah habis. Ini karena masyarakat berdiam diri di rumah dan kebutuhan memasaknya juga meningkat,” ujarnya.
Teddi memastikan, pasokan gas elpiji akan aman dikarenakan ada penambahan kuota tanggal 1, 3 dan 13 April 2020 sebanyak 50 persen. Pihaknya juga mengajukan lagi penambahan kuota pada tanggal 7, 16, 20, 27 dan 29 April 2020 sebanyak 50 persen. “Ada penambahan fluktuatif pengajuan 50 persen dari kuota biasa 1,2 juta tabung gas perbulannya,” katanya.
Baca Juga:Pusing Ka-Li-Mi-CinKeluarga Penerima Manfaat BPNT Mulai Terima Bantuan
Teddi meminta kepada para pelaku usaha rumah makan, ASN Subang agar memakai gas yang non subsidi. Jangan memakai gas elpiji ukuran 3 kilogram, karena itu diperuntukan untuk warga miskin. “Nantinya bisa mengurangi kuota yang sudah ada, menjadi berkurang,” katanya.
Sementara itu, warga Soklat – Subang Yuli (34) mengatakan, kebijakan pemerintah menyuruh warga agar berdiam diri di rumah, menjadikan pemakaian gas elpiji naik. Bahkan yang tadinya pemakaian gas elpiji bisa mencapai seminggu kini hanya bisa bertahan 4 hari saja. “Namanya di rumah terus, pasti sering makan, hasilnya masak terus,” ujarnya.
Yuli meminta kepada pihak pemerintah, agar bisa menurunkan harga gas melon serendah mungkin karena subsidi. “Pengennya harga gas melon dimurahin lagi, kalau bisa per tabung Rp10 ribu,” ujarnya.(ygo/vry)