Dapat Lima Item Sembako
KBB-Warga Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), mulai mendapatkan bantuan sembako murah dari pemerintah Republik Indonesia. Bantuan yang terdiri dari Sumber Karbohidrat berupa beras, sumber protein hewani berupa daging ayam dan telor, sumber protein nabati berupa tahu dan sumber vitamin dan mineral berupa sayuran dan buah-buahan.
Cucu Cahyati Warga Desa Cibodas yang mendapat bantuan di Agen E-Warong Apri, mengaku bantuan tersebut telah meringankan beban keluarganya, setelah suaminya seorang buruh pengantar sayuran sudah hampir empat Minggu tidak bekerja karena dampak dari Covid -19. Selama ada pemberitahuan lock down tidak ada penghasilan sama sekali. “Gara-gara Covid-19 suami ga kerja. Saya jadi kebantu.
Alhamdulillah hari ini mendapat 5 jenis, beras, daging, telor, sayuran dan buah buahan,” katanya, Senin (6/4).
Baca Juga:KUA Purwakarta Setop Layanan Akad NikahHUT Subang ke-72, JNE Berikan Diskon 10%
Sementara itu, Bagian Kesejahteraan Rakyat Desa Cibodas, Feri Mulyana mengatakan, pembagian sembako murah terhadap KPM di wilayah desa. Agar tidak terjadi kerumunan warga, Pemdes maka bersama Relawan Covid-19, memfasilitasi warga yang jauh.
Caranya, warga melakukan penggesekan kartu keluarga sejahtera (KKS) dengan sistem jemput bola.
“Warga tidak datang ke agen, tapi agen yang datang ke wilayah tempat tinggal agen. Kemudian, sembakonya dibagikan di wilayahnya, karena kita juga harus mentaati aturan pemerintah tidak boleh melakukan kegiatan kerumunan masa banyak,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Apri salah seorang Agen E-Warong di Desa Cibodas. Bila warga yang berdekatan dengan E Warongnya, warga langsung melakukan penggesekan ditempatnya dan barangnya langsung dibawa.
“Kalau yang jauh, kami yang mendatangi wilayah KPM. Iya itu, karena kita jangan sampe ada kerumunan banyak orang,” katanya.
Berdasarkan data yang ada di E-Warong Apri, KPM yang ditangani oleh agennya ada sekitar 371 KPM. Namun karena ada perubahan data seperti adanya yang meninggal dunia dan Doble kartu, sehingga jumlah KPM pun berubah-ubah.(eko/vry)