“Selain itu, kami juga pernah road show ke sekolah. Kami di sana tidak minta uang, tetapi bayarannya diganti dengan sumbangan peralatan sekolah seperti penghapus, baju bekas, pensil atau apapun. Setelah terkumpul, hasilnya kita berikan ke orang-orang yang membutuhkan sesuai kesepakatan dengan sekolah,” bebernya.
Dia menuturkan, profesi para anggota komunitas Necis kebanyakan sebagai badut yang sering tampil di acara ulang tahun. Namun akibat pandemi korona, pihaknya menghentikan sementara segala kegiatan karena adanya pelarangan pengumpulan massa.
“Saya bilang ke teman-teman, Sabtu-Minggu kita cari rupiah, tapi di sela-sela kesibukan, kita juga harus sisihkan waktu untuk kegiatan sosial dengan menghibur dan membagi kebahagiaan dengan anak-anak,” ungkapnya.(eko/sep)