LEMBANG-Anjuran Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar atau work from home (WFH) yang sudah berjalan selama tiga minggu ini, memberikan pukulan berat bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari jasa transportasi seperti supir angkot.
Seperti yang dialami Ukri, supir angkot jurusan Lembang-Stasiun Hall Bandung ini mengaku pendapatannya turun drastis hingga 80 persen paska mewabahnya korona.
“Sekarang hanya dapat uang antara Rp10-20 ribu sehari. Sebelumnya, saya biasa membawa pulang uang hingga Rp100 ribu,” kata Ukri di terminal Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (8/4).
Ukri terpaksa masih turun ke jalan karena tidak punya pekerjaan lain selain menarik angkot. “Teman-teman yang lain sudah stop narik karena minim pendapatan. Kalau saya masih jalan, walaupun penumpangnya sangat sepi,” ujarnya.
Baca Juga:Balai Latihan Kerja Lembang Salurkan 20Unit Wastafel PortableStatus KLB Jadi Dasar Perubahan APBDes
Kepala Bidang Teknik dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Bandung Barat, Fauzan menerangkan, saat ini operasional angkot masih berjalan seperti biasa namun jumlahnya jauh berkurang seiring adanya pembatasan aktivitas masyarakat.
“Pada saat ini operasional angkot sudah berkurang dengan sendirinya mengingat aktivitas masyarakat juga sudah berkurang,” terang Fauzan.
Fauzan menyebut, penurunan operasional angkot di Bandung Barat mencapai 50 persen yang berasal dari berbagai trayek. “Total angkot di kita mencapai diatas 3.000 unit kendaraan, dampak wabah korona, ada sekitar 1500 angkot yang berhenti beroperasi,” bebernya.
Untuk memberikan ketenangan bagi supir dan penumpang di tengah wabah korona, pihaknya gencar melaksanakan penyemprotan disinfektan pada seluruh angkot serta membagikan masker.
“Sasaran kita adalah penyemprotan disinfektan di angkutan umum termasuk prasarana lainnya seperti terminal di wilayah Bandung Barat. Serta sekaligus pemberian masker dan hand sanitizer bagi juru parkir,” jelasnya.
Disamping itu, Fauzan menambahkan, kegiatan ini sekaligus dijadikan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu memakai masker ketika diluar rumah untuk meminimalisir penyebaran virus korona. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap diam di rumah saja apabila tidak ada keperluan yang mendesak,” tambahnya.(eko/sep)