“Total anggota (Tim Tanggap COVID-19 Jawa Barat) ada sekitar 50-an orang, sedangkan yang non medis (di Labkesda) lima orang dari Tim Support dan kemungkinan anggota tim akan bertambah seiring dengan kebutuhan,” ujar Amalia.
“Tugas dan peran Tim Support (di Labkesda) adalah membantu tim lab COVID-19 dalam menyelesaikan kendala-kendala laboratorium,” tambah lulusan Keamanan Nasional Unhan ini.
Amalia berujar bahwa timnya juga membantu bagian administrasi, pengarsipan data dari sampel saat pertama diterima di Labkesda, serta membantu urusan alat dan logistik, termasuk pengadaan alat via dana non-APBD dan kajian optimasi laboratorium Jabar.
Baca Juga:Pandemi COVID-19 dari Balik Kaca LaboratoriumGubernur Jabar Harap MUI Pusat Pertimbangkan Fatwa Haram Mudik
Selain Amalia, empat orang Tim Support yang menjadi relawan non medis di Labkesda adalah Muhammad Fajri Arief Mahmuda (ITB), Musa Mujaddid Imaduddin (ITB), Farhan Fazlur Rahman (ITB), dan Adhy Satya Dharma Octavia.
Amalia mengatakan, tantangan bagi timnya dalam menyokong sistem di Labkesda Jabar adalah mempersiapkan lab khusus untuk pemeriksaan COVID-19 dengan fungsi asal merupakan laboratorium untuk TB.
“Tim Support ini membantu membentuk sistem (lab COVID-19) tersebut, termasuk kebutuhan penunjang optimasi lab demi mewujudkan laboratorium yang bisa melakukan tes dengan optimal di Jawa Barat,” ujar Amalia. (rls)