SUBANG-Wabah Covid-19 bagi pabrik di Kabupaten Subang menjadi kendala yang serius. Pasalnya, bahan baku yang tidak tersedia sementara pabrik tetap berjalan mempekerjakan pekerjanya. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut kerugian selama 2 bulan ke belakang mencapai Rp200 miliar.
Plt Ketua Apindo Kabupaten Subang Asep Rochman Dimyati mengatakan, tersendatnya pasokan bahan baku dikarenakan penyekatan wilayah antar negara. Bahan baku yang dibutuhkan dari negara-negara luar tidak bisa masuk, yang akhirnya menyebabkan kekosongan. Hal tersebut menjadikan dampak serius bagi pabrik padat karya, padat modal. “Ini menjadi dampak yang serius, karena bahan baku salah satu hial yang utama dalam produksi,” ujarnya.
Menurut Asep, ada delapan pabrik jenis padat karya dan padat modal yang mengalami kesulitan bahan baku, sehingga ada yang merumahkan para pekerjanya. Mulai dari ratusan hingga mungkin ribuan. Kesulitan bahan baku tersebut juga berefek terhadap order-order yang berhenti, sehingga produksi pabrik tidak berjalan. “Dampak seperti ini, mau tidak mau pabrik harus mengambil sikap merumahkan pekerjanya,” ujarnya.
Baca Juga:Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karawang Promosikan Kesehatan ke Fasilitas UmumBalita Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
Saat ini, Apindo sedang berusaha bagaimana pabrik yang terdampak tersebut bisa bertahan, dalam kondisi keuangan yang morat-marit. Pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan para pengusaha pabrik yang ada di Kabupaten Subang. “Jika kondisi ini terus berjalan selama 3 bulan ke depan, dipastikan pabrik-pabrik di Kabupaten Subang akan melakukan pengurangan pekerja secara massal,” katanya.
Dijelasksan Asep, kerugian yang terhitung selama 2 bulan terakhir yang dialami pabrik karena buyer membatalkan order, tidak ada bahan baku namun pabrik harus menggaji pekerjanya mencapai Rp200 miliar. “Estimasi kita dari seluruh pabrik yang terkena dampak tersebut mengalami kerugian sekitar Rp200 miliar selama 2 bulan terakhir,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat serta IT Disparpora Kabupaten Subang, Ida Erlinda SE. M.Si mengatakan, dampak Covid-19 ini meluas. Bahkan terhadap tempat wisata dan juga hiburan di Kabupaten Subang, seperti destinasi wisata yang tidak bisa dikunjungi karena ditutup sementara, hingga karoke.
Estimasi hilang pendapatan mencapai miliaran rupiah karena kunjungan tidak ada selama 2 bulan terakhir. “Kita ada 66 destinasi wisata dan 30 tempat karoke di Subang, yang kehilangan pendapatannya karena wabah Covid-19 ini,” tandasnya.(ygo/vry)