KARAWANG-Kadisdikpora Karawang, Asep Junaedi menyatakan jika jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah masih belum bisa dilaksanakan. Pasalnya, KBM kembali diperpanjang masa kegiatan belajar di rumah bagi tingkat SMP dan SD.
Menurut Asep, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh atau pembelajaran di rumah bagi para pelajar kembali diperpanjang. Kegiatan belajar di rumah diperpanjang sampai 25 April 2020. “Masih diliburkan sampai tanggal 25 April. Semua siswa nanti masuk pas bulan puasa,” ujarnya.
Dikatakan Asep, dengan diliburkannya atau dilakukan belajar jarak jauh, ada beberapa agenda pendidikan yang tidak terlaksana. Salah satuanya ialah ujian nasional dan ujian sekolah. Kelulusan bagi siswa kelas 9 SMP dan kelas 6 SD mengacu pada nilai rata-rata raport selama 5 semester. “SMP dari semester 1 sampai 5. Sedangkan SD dari nilai rapor kelas 4, 5 dan kelas 6 semester ganjil,” katanya.
Baca Juga:Isi Waktu Belajar di Rumah, Siswa Berlatih Pencak SilatPayung Pawang
Asep menuturkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah belum bisa dipastikan terlaksana setelah diperpanjangnya masa belajar di rumah selama dua minggu kedepan. Jika kondisi akibat pandemi corona ini belum membaik, ada kemungkinan untuk diperpanjang lagi. “Kalau dikurangi kemungkinan kecil. Tapi kalau diperpanjang ada kemungkinan. Nanti kita lihat kondisinya,” katanya.
Meski kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan, kata Asep, tetapi pihaknya memastikan bahwa kegiatan pembelajaran jarak jauh tetap terlaksana.
Disdikpora Karawang melalui pengawas melakukan monitoring ke setiap sekolah, untuk memastikan bahwa para pengajar memberikan tugas kepada para siswa. “Guru tetap sebagian ada yang ke sekolah. Sama seperti di kantor dinas. Kegiatan belajar jarak jauh kami monitor melalui pengawas,” katanya.
Menurutnya, karena terganggunya kondisi pendemi corona, diakui bahwa target pendidikan sesuai kurikulum tidak tercapai. Sesuai dengan intruksi dari Kemendikbud, yang menjadi perhatian saat ini ialah bagaimana para pelajar bisa terhindar dari wabah virus covid 19. “Ya, memang tidak tercapai sesuai kurikulum. Yang penting siswa terhindar dari corona. Ujiannya lebih berat, yaitu harus selamat dari wabah virus tersebut,” ungkapnya.(use/vry)