BANDUNG-PT Pertamina (Persero) menambah pasokan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram untuk wilayah Bandung Raya dan Kabupaten Sumedang mencapai 300 persen. Hal itu menyusul adanya perpanjangan masa status tanggap darurat wabah Covid-19.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR (Marketing Operation Region) III, Dewi Sri Utami menerangkan, pasokan elpiji disalurkan secara bertahap sejak tanggal 7-17 April 2020 dan bersifat situasional. “Kami perkirakan ada peningkatan kebutuhan elpiji karena sebagian besar masyarakat berada di rumah sehingga aktivitas memasak juga meningkat. Melihat situasi tersebut, kami melakukan penambahan pasokan elpiji kepada masyarakat,” terang Dewi, Minggu (12/4).
Pada kondisi normal, Dewi menjelaskan, rata-rata penyaluran elpiji 3 kilogram untuk wilayah Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang mencapai lebih dari 230 ribu tabung perhari. “Diluar pasokan reguler tersebut, kami juga melakukan penambahan pasokan elpiji bersubsidi hingga lebih dari 860 ribu tabung pada bulan April 2020,” katanya.
Baca Juga:Jabar Usulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor, Depok, dan BekasiPemkab Belum Wacanakan Salat Tarawih di Rumah
Berdasarkan pantauan pihaknya, lanjut dia, beberapa wilayah memberlakukan isolasi daerah sehingga pergerakan masyarakat menjadi terbatas. Imbasnya, kebutuhan elpiji di sektor rumah tangga juga lebih meningkat untuk keperluan memasak.
Namun di sisi lain, kebutuhan elpiji bersubsidi untuk warung-warung serta usaha mikro menurun karena masyarakat memilih memasak di rumah. “Untuk mengantisipasi hal ini, Pertamina memastikan suplai elpiji ke agen maupun pangkalan tetap berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dewi mengungkapkan, masyarakat yang berhak membeli elpiji bersubsidi di pangkalan resmi Pertamina. Hingga saat ini terdapat 4.391 pangkalan dan 186 agen resmi Pertamina di wilayah Bandung Raya dan Sumedang yang tersebar hingga seluruh desa. “Dengan membeli di pangkalan resmi, masyarakat akan memperoleh harga sesuai dengan SK Walikota atau Bupati yang berlaku,” bebernya.
Terkait dengan kebutuhan elpiji bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Bandung, Dewi menyatakan, agen dan pangkalan Pertamina tetap beroperasi melayani masyarakat. “Melalui Sales Area Manager Retail Bandung, Pertamina turut membantu menyediakan 30 tabung Bright Gas berukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram beserta isi ulangnya, hingga tanggap banjir ini berakhir,” tuturnya.
Untuk membantu memudahkan kebutuhan masyarakat di posko pengungsi, pihaknya berinisiatif memberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan memasak di dapur umum. “Elpiji Bright Gas Pertamina dialokasikan ke empat lokasi dapur umum yakni di Kelurahan Andir dan Sukamanah. Selain itu, dapur umum Palang Merah Indonesia (PMI) di Kelurahan Bojongsoang, serta dapur umum Kelurahan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang,” tambahnya.(eko/sep)