Seorang Kuwu (Kepala Desa), dengan semangat 45, berpidato sangat panjang, lebih dari satu jam. Semua menggerutu dan gelisah. Tak terkecuali kiai yang akan menyampaikan mauizhah hasanah (nasihat yang baik). Akhirnya si Kuwu turun juga, walau dengan terpaksa karena pengeras suara mendadak mati (ternyata tukang sound system iseng mematikannya, bete juga kali ya…).
Tapi ketika sang kiai mau naik, tiba-tiba si Kuwu mendahului naik kembali ke podium dan berbicara: “Hadirin, saya di matur ke kiai tentang pidato saya tadi, Beliau bilang hebat. Cuma Beliau bilang … ada yang kurang, yakni masalah PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Jadi, bla, bla… DST.” Jamaah bubar, kiai hanya baca doa.