Siswa benar-benar merdeka belajar. Terlihat sangat energik, optimis dan selalu berkonsultasi terkait proyek yang dikerjakann. Siswa berkompetisi dengan teman yang lain untuk menghasilkan karya terbaik. Kreatifitas dan inovasi siswa muncul disaat guru memberikan motivasi dan kebesan dalam melaksaakan proyekya.Seakan mereka haus akan ilmu. Senada menurut Herbert (2019) Siswa yang aktif mengangap bahwa membaca buku yang bergizi tak kalah nikmatnya dengan menyantap makanan.
Selain itu siswa juga mengidentifikasi tanaman empon-empon yang cocok dijadikan jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dari tugas ini siswa mencari referensi dan bertanya kepada keluarganya. Siswa mencari informasi kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan empon-empon sebagai jamu.
Setelah itu siswa melakukan penanam empon-empon di pekarangan rumah dan merawatnya sampai tumbuh. Tujuannya adalah untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan lagi tumbuhan empon-empon yang mulai jarang ditanam. Menurut Muhlas, dkk. (2013) manusia sebagai makhluk sosial wajib berinteraksi dengan alam dan manusia wajib menjaga lingkungan dan melestarikan lingkungan serta mencegah terjadinya kerusakan.
Baca Juga:Kecamatan Wanayasa Mulai Salurkan BLT dari Dana DesaRumah Sakit Lira Medika Buka Layanan Telekonsultasi, Jawab Kebutuhan Pasien dengan Hallo Lira
Menurut beberapa siswa, manfaat yang dicapai dari kegiatan ini adalah mereka bisa berkomunikasi dan berdiskusi orang tua dan tetangga. Selain itu, mereka juga mengenal manfaat tanaman empon-empon. Siswa aktif dalam kegiatan ini, walaupun belajat dari rumah. Hal ini terjadi karena siswa merasa nyaman dalam belajar. Dengan menanam apa yang mereka yakini sebagai obat atau jamu hal ini samgat menyenangkan baginya.
Hamalik (2011) menjelaskan menjelaskan bahwa dalam diri masing-masing siswa terdapat prinsip aktif yakni keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Potensi tersebut perlu mendapatkan kesempatan berkembang kearah tujuan tertentu.
Dari kegiatan belajar di rumah tersebut adalah aksi nyata siswa dalam kehidupan. Anak sosial tidak hanya pandai beretorika tapi juga aksi nyata. Anak yang belajar dalam kondisi menyenangkan diyakini memberikan dampak positif dalam berbagai aspek.
Perasaan senang dalam belajar akan membangun kecintaan pada belajar dan mewujudkan ketahanan belajar. Siswa akan terus belajar dalam jangka watu yang lama. Mereka tidak akm merasakan bosan dan tidak mudah putus asa. Ide-ide terus mengalir sehingga muncul kreatifitas. Menurut Hamalik (2011) pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, diaman siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, teramsuk sikap dan nilai. Dari gambaran tersebut jelas bahwa potensi aktif dalam diri siswa harus dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diterapkan.