SUBANG-Dinas Kesehatan sudah melakukan rapid test kepada 4.000 masyarakat Subang. Menelan biaya hampir Rp1 miliar, tepat Rp880 juta. Alat rapid test yang dibeli Rp220.000 per stick. Hal itu dilakukan untuk mempercepat deteksi penularan virus corona (covid-19).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Nunung Syuhaeri mengatakan, dari jumlah tersebut hasilnya dapat diketahui ada yang positif. Namun belum tentu karena covid-19.
“Namun tetap waspada diperlukan. Harus dipahami rapid test hanya screening anti bodi, maka alat pendeteksi yang mengecek darah dari jari atapun lengan (vena) akan bereaksi. Jika di-stick muncul dua garis maka positif, jika hanya 1 garis maka negatif,” papar Nunung.
Baca Juga:Kabar Baik, Empat Desa Ini Berhasil Lunasi PBB di Tengah Pandemi CoronaSidak, Disperindag Karawang Temukan Toko Jual Barang Kadaluarsa
Anti bodi yang terdeteksi rapid test lanjutnya, bukan hanya karena virus covid-19, sebab ada beberapa virus lainnya. “Maka dari itu masyarakat jangan langsung panik. Kami melihat masyarakat cenderung panik. Perlu diketahui rapid test tingkat akurasinya lebih rendah dibandingkan swab,” jelasnya.
Hingga saat ini diketahui ada 19 orang positif Covid-19, sedangkan 73 orang positif rapid test. Mereka tengah menjalani tindak lanjut pemeriksaan swab di Labkesda Provinsi Jawa Barat.(ygo/man)