Kedua, internet merupakan hal yang sudah menjadi kebutuhan primer siswa. Siswa akan sangat tersiksa ketika gawai kita tertinggal di rumah, karena tidak bisa memperbaharui status di sosial media mereka. Ketergantungan yang besar terhadap internet dapat kita arahkan untuk mengahasilkan sebuah tulisan, sebagai seorang guru kita dapat menulis materi pelajaran di blog pribadi yang kita miliki, kalupun tidak punya blog kita dapat menuliskannya di status media sosial.
Andaikata sebagai guru kita belum percaya diri menulis materi, kita dapat menyebar luaskan tulisan orang lain yang berisi materi pelajaran yang kita ampu. Hal ini jika didukung kampanye masif pengunaan internet secara positif budaya membaca akan menyebar luas di masyarakat utamanya siswa.
Ketiga, beritahu siswa bahwa dengan membaca kita memperoleh informasi penting yang dapat dimanfaatkan. Setiap hal yang kita baca akan memberikan pengetahuan kepada kita. Pengetahuan terebut mungkin belum bermanfaat saat ini, namun suatu saat pasti akan bermanfaat. Yakinkan siswa bahwa dengan membaca, perjalanan hidup mereka akan tertolong. Berilah contoh bahwa hal itu pernah anda alami.
Baca Juga:Alhamdulillah! Satu Pasien Covid-19 Asal Subang di RSHS SembuhPemdes Ciruluk, Kecamatan Kalijati Siapkan Ruang Isolasi Covid-19
Keempat, dengan membaca kita akan lebih mulia. Salah satu kalimat yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara ialah “lawan sastra ngesti mulia”. Kalimat tersebut dalam Bahasa Indonesia berarti, dengan ilmu hidup kita pasti mulia. Mulia disini dapat diartikan kita akan memperoelh berbagai keuntungan, antara lain karena gemar membaca kita dapat mengerjakan soal-soal ujian, tes dalam melamar pekerjaan, diterima di perguruan tinggi yang dicita-citakan, atau bahkan memperoleh penghasilan dari menulis.Bukankah menulis dapat dilakukan setelah kita gemar membaca?
Kelima, sampaikan kepada siswa bahwa membaca merupakan ibadah. Khusus bagai siswa yang beragama Islam, bahwa perintah pertama yang disampaikan dalam Islam adalah membaca “Iqro”. Bukankah setiap perintah dari Allah SWT kewajiban dan dihadiahi pahala? Komunitas menulis sulit terwujud bila tidak didasari komunitas membaca dan mendengar.
Dengan budaya membaca dan mendengar kita simpan dalam storage otak sehingga jadi memori dan bisa kita buka saat kita membutuhkan. Ketika membaca dan menulis sudah jadi tradisi maka banyak orang yang bisa mendapatkan ilmu tanpa harus bertemu misal lewat buku, lewat artikel dan disitulah pahal akan mengalir terus meskipun orang yang menuls sudah meninggal. Inilah konsep islam yang sangat mengagumkan.