Oleh : Fauzia Aninda Nissa
Mahasiswa Smt 6 Fakultas Geografi UMS
Eksploitasi…kata tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Indonesia dengan segala kekayannya membuat sifat tamak pada diri manusia muncul, rasa ingin memiliki kekayaan alam yang ada membuat manusia menghalalkan segala cara untuk menguasainya. Konflik social pun sering terjadi akibat perebutan SDA tersebut. Segala surat ijin dan berlembar lembar uang dikeluarkan untuk melakukan eksploitasi alam ini. Menurut data World Resources Institute pada tahun 2012 Indonesia merupakan negara terbesar ke 6 sebagai penghasil emisi karbon di dunia dengan 1,98 milyar ton emisi karbondioksida per tahun. Indonesia sendiri tiap tahunnya kehilangan hutan seluas 1,13 juta ha.
Kapan kebodohan ini akan selesai dan berakhir?
Indonesia dengan tanahnya yang subur dan dengan tanahnya yang kaya akan sumber energy seperti Emas, Perak, Minyak, dan Batu Bara, tetapi sekaya apapun bila pengelolaan dan pengolahannya tidak tepat maka akan menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang paling sering muncul yaitu rusaknya lingkungan. Bumi kita sudah cukup padat menampung 267,7 juta jiwa maka manusia sudah seharusnya merawat lingkungan yang di tinggalinya bertahun tahun bukan merusak lingkungan.
Wahana Lingkungan Indonesia (WALHI) memaparkan bahwa eksploitasi SDA semakin bertambah terutama pada sector pertambangan Batubara dan kelapa sawit. Dimana pertambangan batubara sangat berbahaya untuk lingkungan karena dapat memicu pemanasan global, selain pemanasan global lubang tambang juga berbahaya. Tak hanya sector pertambangan batubara yang berbahaya namun sector kebun kelapa sawit juga bisa merusak lingkungan karena lahan yang digunakan untuk kelapa sawit awalnya adalah hutan lindung tempat tinggal berbagai hewan, dimana hewan tersebut yang awalnya hidup nyaman tidak terganggu menjadi tergusur tanpa diberi habitat pengganti.
Baca Juga:Hagia Sophia, Bangunan Megah Berusia 1.400 Tahun Saksi Kejayaan Bizantium dan Kekaisaran UtsmaniSubang PSBB Total atau Parsial? Empat Kecamatan Masuk Zona Merah Covid-19
Eksploitasi alam semakin menggila, penebangan hutan liar terjadi dimana mana, alat alat berat masuk kedalam hutan dan menghabisi hutan lindung, hutan dibakar dengan sengaja hingga hanya tersisa abu dana rang, hutan yang dulu hijau berubah menjadi tanah yang merah. Pohon ditanam bukan untuk ditebang secara besar besaran melainkan pohon ditanam untuk melindungi bumi kita dari bencana alam. Bencana alam sering terjadi di Indonesia dan bukan menjadi hal yang baru lagi, seperti Indonesia yang sering dilanda banjir. Salah satu factor penyebab banjir sendiri yaitu tidak adanya resapan air karena banyaknya pohon yang telah ditebang untuk kepentingan pribadi, selain banjir bencana longsor juga sudah menjadi makanan pokok di Indonesia setiap musim penghujan.