KARAWANG-Sejumlah driver ojek online (Ojol) mengeluhkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Karawang. Pasalnya para ojol tak bisa menarik penumpang akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkab Karawang tersebut.
“Semenjak diberlakukannya PSBB, kami tak bisa menarik penumpang. Sementara karena bulan puasa pesenan makanan juga berkurang,” ujar salah seorang driver Ojol, Nana Nurwenda, Senin (11/5)
Meskipun ada pesenan makanan, lanjut Nana, itu hanya menjelang berbuka puasa saja. Jadi bisa dibilang adanya kebijakaan PSBB di Karawang ini malah merugikan bagi para driver ojek online yang hanya mengandalkan pesanan dari masyarakat.
Baca Juga:180 Warga Pasar Panorama Negatif Covid-19KIMPG Optimis Milenial Bangkitkan Perekonomian
“Ya, kami harapkan sih agar bisa diperbolehkan menaikan penumpang. Sebab ketika kami keluar sekarang ini malah merugi karena mengeluarkan uang buat bahan bakar. Sementara pesanan tidak banyak,” katanya.
Senada, driver ojol lain, Yana mengaku setiap hari hanya mendapat satu pesenan makanan saja. Sebab pesanan antar barang di Karawang itu sangat jarang. “Biasanya kami mengandalkan pemasukan itu dari pesanan penumpang. Tapi karena dilarang ya, hanya mengandalkan pesanan makanan, itu juga rebutan dengan ojol-ojol lain,” katanya.
Diharapkan, pemerintah bisa membatalkan kebijakan PSBB khususnya yang melarang ojek online tidak boleh membawa penumpang. Sebab itu dirasakan berat bagi para ojol yang mengandalkan dari penghasilan itu saja. (use/ded)