Kesembuhan Jadi Kado Ulang Tahun Bagi Pupung
Sudah 32 Hari Pupung menjalani isolasi, karena positif Covid 19. Hingga pada Rabu (13/5) akhirnya Pupung diperbolehkan pulang karena test Swabnya menunjukan hasil negatif, Pupung dinyatakan sembuh.
LAPORAN: INDRAWAN SETIADI, Kalijati
Sore itu sekitar pukul 17.30 WIB, menuju waktu berbuka puasa, mobil ambulance yang membawa Pupung pulang tiba di Dusun Sudimampir RT 02/03 Desa Kaliangsana Kecamatan Kalijati. Istri dan ketiga anak Pupung sudah menunggu kepulangan Pupung.
Tim kesehatan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap turun dari pintu depan ambulance milik RSUD Subang, dan membukakan pintu mobil bagian belakang. Pupung turun disambut isak tangin istri dan tiga anaknya, setelah 32 hari mereka terpaksa harus berpisah.
Mewakili Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid 19 Kabupaten Subang, dr Maxi juga terlihat ikut mengantar Pupung pulang. Saat Pupung bersama Istri dan anak-anaknya melepas rindu, dr Maxi menyampaikan pesan, berupa surat keterangan yang menyatakan Pupung telah sehat.
Baca Juga:Mau Dicicil Delapan Kali, Ratusan Karyawan PT Pan Pasific Nesia DemoWarga Pasirkareumbi Alihkan Bansos Pada yang Membutuhkan
Kemudian dr Maxi menyampaikan pesan pada masyarakat, yang terdiri dari Aparatur Desa, dan para tetangga Pupung. Sebelum dr Maxi bersama rombongan, salah satunya terlihat Kepala Kesbang Udin Jajudin, pamit pulang. Dalam pesannya pada masyarakat dr Maxi menjelaskan, saudara Pupung sebagai pasien pertama Covid-19 di Subang telah dinyatakan sembuh.
“Pada para tetangga, sekali lagi saya ucapkan, Bapak Pupung sudah sembuh. Saya minta supaya tidak ada pengucilan atau tindakan-tindakan pengecualian dalam pergaulan sosial pada Bapak Pupung, karena beliau sudah sepenuhnya sembuh,” jelasnya.
Dr Maxi bergegas kembali pulang, kini giliran Pupung yang mulai bercerita, bagaimana dirinya bisa tertular covid 19 dan berhasil sembuh. Pertama kali dinyatakan positif, Pupung mengaku gelisah bahkan tak percaya. Pasalnya, saat itu dirinya merasa baik-baik saja.
Saat itu, Pupung sempat mengalami keluhan batuk, pilek dan sesak nafas serta diare, bahkan sampai harus dirawat di sebuah klinik. Kendati demikian, akhirnya Pupung pasrah saat tim dari RSUD Ciereng Subang datang mejemput untuk mengisolasinya.
“Awalnya saya tidak percaya sih. Soalnya kan saya merasa itu penyakit biasa dan sayapun merasa baik-baik saja. Apalagi kan selama ini saya belum pernah sampai dirawat di rumah sakit. Jadi waktu itu saya merasa biasa saja,” kata Pupung.