“Sosialisasi kepada masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung bahan berbahaya gencar kami lakukan. Kami juga punya edukasi namanya Ayo CEK KLIK: Cek Kemasannya, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa. Dengan begitu, masyarakat akan lebih memperhatikan pangan yang mereka beli,” katanya.
Dinas Industri dan Perindustrian (Indag) Provinsi Jabar turut dalam intensifikasi pengawasan pangan pada masa Ramadan dan menjelang Idulfitri. Menurut Kepala Dinas Indag Jabar Mohammad Arifin Soedjayana, pengawasan di pasar rakyat menunjukkan ada beberapa produk yang mengandung bahan berbahaya.
“Pengawasan di pasar rakyat menunjukkan ada beberapa produk yang mengandung boraks dan formalin untuk produk bakso, kerupuk, pacar cina, tahu dan ikan asin,” ucap Arifin.
Baca Juga:Distribusi Bansos Jabar Tahap Pertama Selesai Sebelum IdulfitriGubernur Jabar Paparkan Evaluasi PSBB Tingkat Provinsi
Arifin mengatakan, ketersediaan beberapa komoditi pangan seperti beras, cabe merah, bawang merah, dan ayam mengalami surplus, karena pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial.
“Hal ini diakibatkan oleh berkurangnya demand atau pasar produk pangan akibat adanya PSBB di Jawa Barat di mana resto, hotel tidak beroperasi,” ucapnya. (rls)