Oleh: Dahlan Iskan
Saya mengalami kesulitan untuk belajar lebih menjaga diri. Saya sebenarnya sangat mendambakan informasi jenis itu –yang juga akan bisa dipakai banyak orang untuk bersama-sama belajar menjaga diri.
Yakni informasi dari bagian kematian penanganan Covid-19. Misalnya: Siapa saja yang meninggal dunia itu? Yang sekarang jumlahnya sudah lebih 1.000 orang itu. Yang sangat penting: berapa persen dari yang meninggal itu punya penyakit apa sebelumnya? Bagaimana latar belakang kehidupan mereka? Berapa persen yang berumur berapa?
Demikian juga berapa persen yang terlalu gemuk. Berapa persen yang terlalu kurus?
Dan seterusnya.
Baca Juga:Asyikkk! 11.029 Paket Bantuan Sosial Gubernur Jawa Barat, Untuk Warga LembangKuda Gelap
Maka saya pun usul: bagaimana kalau ada pihak yang ditunjuk secara khusus. Untuk membuat tabulasi informasi yang sangat diperlukan itu.
Saya bisa memahami –meski tidak sepenuhnya– kerahasiaan pasien Covid-19 selama ini. Tapi hak kita juga untuk mendapat informasi yang benar di sekitar itu.
Tentu semua data pasien ada di rumah sakit. Lengkap. Termasuk yang meninggal dunia. Khususnya data primer yang sangat diperlukan untuk publik.
Sudah waktunya lembaga yang menangani Covid-19 secara teratur mempublikasikan informasi primer itu. Toh tidak akan bertentangan dengan rahasia apa pun.
Data yang kita perlukan adalah: hanya angkanya. Tidak sampai ke soal nama atau alamat.
Dari angka-angka yang disiarkan selama ini kita tidak bisa belajar banyak. Kecuali menambah waswas. Ke depan masyarakat harus terus belajar. Terutama untuk menghadapi kehidupan normal-baru.
Kita juga tidak mendapat pelajaran banyak dari Tiongkok. Kecuali belajar manajemen penanganannya. Saya pun mahfum. Tiongkok adalah negara komunis yang tertutup. Di sana banyak hal dirahasiakan –meski belakangan sudah banyak berubah pula.
Baca Juga:Intensifikasi Pengawasan Pangan di Jabar DitingkatkanDistribusi Bansos Jabar Tahap Pertama Selesai Sebelum Idulfitri
Kita mendapat lebih banyak informasi dari Amerika Serikat. Terutama dari New York. Bahwa kelompok yang lebih banyak terkena Covid adalah masyarakat kulit hitam. Bahwa yang banyak meninggal adalah orang di atas 60 tahun. Yang sebelum kena Covid memang sudah berpenyakit. Yang terbanyak adalah sakit jantung dan tekanan darah tinggi –dua penyakit yang masih punya hubungan kekerabatan.
Menurut data itu mayoritas yang meninggal adalah yang sebelumnya sudah punya penyakit pernafasan. Dan gula darah.