SUBANG-Ditengah Pandemi Covid-19, keluarga miskin baru (Misbar) bertambah sebanyak 246.000. Pasalnya, banyak orang yang penghasilannya menurun, yang terdata dari usulan desa-desa terdampak Covid-19. Dinas Sosial Kabupaten Subang berencana membangun kelompok usaha bersama (Kube) Mart untuk masyarakat prasejahtera atau miskin bisa meningkat perekonomiannya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang H. Deden Hendriana, M.Pd mengatakan, di tengah Pandemi Covid-19 banyak misbar yang bermunculan. Dampak Covid-19 beraneka ragam. Ada yang bisa bekerja, kini penghasilan berkurang atau bahkan tidak bisa memiliki pekerjaan. “Penghasilan berkurang bahkan kehilangan perkerjaan, sehingga ekonominya menurun,” ungkapnya.
Dijelaskan Deden, misbar di Kabupaten Subang bukan hanya masyarakat Subang saja, melainkan masyarakat luar yang menetap di Kabupaetn Subang. Kehilangan pekerjaan dan lainnya yang terdampak Covid-19, masuk dalam data misbar di Kabupaten Subang.
Baca Juga:Diskominfo Siagakan Tim 24 Jam untuk Lomba Inovasi DaerahSetan Sembunyi
“Semua misbar yang ada di Kabupaten Subang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sesuai dengan usulan desa dan kelurahan di Kabupaten Subang untuk mendapatkan BST, perluasan sembako, pemerintah Provinsi Jabar dan Pemkab Subang,” katanya.
Setelah badai Covid-19 berlalu, Dinas Sosial berencana membuat kelompok usaha bersama (Kube) Mart. Deden menuturkan, nantinya Kube yang mendapatkan bantuan dari Kemensos agar lebih matang lagi dalam peningkatan perekonomiannya. Kube Mart tampilannya seperti toko moderen, dimana nantinya di Kube Mart disediakan produk pangan, minuman dan lainnya. Deden mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Bupati Subang mengenai rencana Kube Mart. “Mengenai pendanaan Kube Mart bisa saja mengusulkan ke Kemensos. Nantinya Kubemart ini yang akan menjalankannya adalah Kube yang anggotanya Prasejahtera atau miskin,” ungkapnya.
Kube Mart, Deden menjelaskan, rencananya akan di-link-kan dengan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kube Mart akan menjadi pemasok komoditi untuk e-warung untuk program BPNT dan juga bisa melayani pelanggan umum. “Kube Mart tersebut harus dikelola dengan baik. Akan ada pendampingan ekonomi untuk Kube Mart, sehingga Kube Mart bisa memasok kepada 418 agen e-warung,” katanya.
Hingga saat ini, Dinas Sosial sudah melakukan verifikasi terhadap Kube yang ada di Kabupaten Subang dan sedang mencari lahan untuk pembangunan Kube Mart. “Kube Mart ini jika terealiasi mungkin merupakan project perdana di Kabupaten Subang, bahkan mungkin di Indonesia. Perekonomian masyarakat prasejahtera bisa meningkat. Kami optimis bisa berjalan dengan baik, dan target kita tahun 2020 ini bisa diluncurkan,” ungkapnya.