Dari sisi jumlah, dia mengatakan, sekolah swasta memiliki jumlah lebih banyak dari sekolah negeri. Kabupeten Subang SMPN ada 75 sekolah, SMP swasta ada 90 sekolah. SMA swsata 30 dan SMAN 19 sekolah. Begitu pun di SMK, dan TK.
“Mungkin pada tingkat sekolah SD didominasi oleh SD negeri. Kalau digabung jumlah sekolah swasta dengan sekolah yang ada di Kemenag hitungan bisa jauh lebih besar lagi. Karena sekolah swasta Kemenag hampir 90 persen statusnya sekolah swasta,” ujarnya.
Suhaerudin menjelaskan, ketidakmaksimalan pembelajaran daring pada masa covid ini juga yang lebih memprihatinkan adalah penerapan pendidikan karakter. Nyaris pembiasaan yang bermuara kepada pendidikan karakter tidak bisa dilaksanakan.
“Ini masalahnya jauh lebih kompleks. Tidak setiap orang Tua mampu mendampingi para putra-putrinya dengan pembiasaan pendidikan karakter yang biasa mereka dapatkan di sekolah,” jelasnya.
Baca Juga:Beasiswa Pokir Rawan Manipulasi, Lurah Wanareja Belum Tahu MekanismeToko Cat Mega Utama Buang Limbah Sembarangan ke Sungai
Dia mengatakan, semua erharap wabah Covid segera berlalu supaya sekolah bisa beraktifitas normal kembali. Namun demikian pembukaan sekolah juga harus memperhatikan dan situasi sudah benar-benar aman dari ancaman Covid.
“Kalau wabah Covid masih berlangsung tentu keselamatan anak-anak calon para pemimpin bangsa harus diutamakan,” pungkasnya.(ysp)