“Kami sudah tarik nafas panjang tetap saja tidak bisa tenang. Hal-hal negatif muncul kembali,” tanya peserta lewat moderator.
“Itu pertanda tarik nafasnya kurang benar. Tarif nafas yang benar adalah: semua konsentrasi ditujukan pada tarik nafas itu,” ujar Tara.
Sudah menjadi sifat manusia punya pikiran negatif. Penyebabnya adalah: semua manusia itu tidak ingin terkena masalah.
Baca Juga:Kejaksaan ‘Rasa’ Humas Pemda, Tunggu Laporan Penangan Covid-19KPK Terima Tiga Laporan Bansos Covid-19 dari Subang
Memang Tara tidak memberi jalan keluar bagaimana kalau marah, sedih, merasa bersalah menyatu ke dalam diri satu orang. Misalnya saya.
Ups… Ternyata orang seperti saya tidak bisa stres. Terutama stres yang disebabkan oleh emosi marah.
Simaklah fatwa Tara ini: kalau Anda lagi mau marah tumpahkanlah energi marah Anda ke olahraga, teriak-teriak atau untuk menulis.
Saya sudah melakukan tiga-tiganya setiap hari. Pagi-pagi saya olahraga –sambil teriak-teriak. Sore hari menulis. Amitohu!
Inti fatwa Tara adalah: di saat stres janganlah memikirkan tiga masa sekaligus –masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Fokuslah hanya memikirkan masa sekarang saja. “Lupakan dulu masa lalu. Masa depan pikirkan nanti,” katanya.
Tentu saya menunggu Zoom ini sampai acara demo yoga oleh Tio. Dia guru yoga sangat terkenal. Saya belum pernah melihatnya.
Baca Juga:Pengeluaran Nikita Mirzani Sebulan Capai Rp2 MiliarLurah Wanareja Pimpin Langsung Perbaikan Jalan Lingkungan
Di masa covid ini Tio lebih terkenal lagi. Terutama sejak ia membuka kelas di Zoom. Tiap hari 500 orang rebutan ‘seat’ yang hanya untuk 12 orang.
Tiap hari Tio membuka ‘tender’ untuk kelas keesokan harinya. Tendernya online. Bukan di WA tapi di Line. Dalam dua menit kuota 12 orang sudah penuh.
Tio tidak memberi tahu tender itu diadakan jam berapa. Sepanjang pagi muridnya harus memelototi layar ponsel. Agar begitu tender dibuka bisa rebutan kuota.
Tio tidak mau membuka kelas besar. Agar bisa mengawasi semua muridnya –lewat laptopnya.
Belakangan dia buka kelas baru di jam yang berbeda. Tetap saja jadi rebutan. Padahal dia sudah membuka kelas instagram yang gratis. Tapi daya tarik Tio tidak hanya pada gerakannya. Melainkan juga caranya memperbaiki gerakan muridnya.
“Saya tidak hanya mengajar Yoga. Saya juga mengajar kebaikan,” ujarnya. Saya memang mewawancarainya seusai Zoom kemarin.