Oleh: Heni Yuliana
Aktivis Muslimah Karawang
Refreshing. Siapa yang tidak suka? Laki-laki, perempuan, tua dan muda. Semua menyukainya. Apalagi setelah 3 bulan hanya berdiam diri di dalam rumah. Tamasya atau piknik adalah satu hal yang dirindukan. Tapi apa jadinya ketika liburan diadakan di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Seperti yang dikabarkan oleh AntaraNews.com. Objek wisata Pantai Tanjungpakis di Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tetap buka hingga dipadati pengunjung justru di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat pandemi COVID-19.
Para pengunjung yang datang ke lokasi wisata itu tidak hanya warga Karawang namun juga dari luar daerah.
Baca Juga:HMI Jawa Barat Lakukan Gerakan “AwasiBersama”Pelaku UMKM Serap Dua Juta Masker Kain
Cukup banyak warga dari luar daerah Karawang yang mengunjungi objek wisata pantai utara tersebut, di antaranya dari Bekasi dan lain-lain.
Di lokasi wisata itu, pengunjung bebas berkerumun di sepanjang bibir pantai. Bahkan pengunjung juga bebas berenang di pantai.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menegaskawan bahwa saat ini di daerah itu masih diterapkan PSBB.
Berwisata adalah aktivitas yang mubah. Selama tidak ada hukum syara yang dilanggar. Sah-sah saja untuk dilakukan. Tapi dengan dibukanya tempat wisata di Karawang telah menciptakan kerumunan masa yang padat pasca lebaran. Warga bisa jadi happy tapi bikin virus Corona enggak mau pergi.
Karawang sendiri masih menerapkan PSBB hingga 14 Juni. Bahaya jelas mengintai warga yang datang ke lokasi wisata. Mengingat karawang belum bebas dari ancaman pandemi virus yang sudah menyerang hampir 5 juta orang di seluruh dunia.
Warga kembali mengabaikan bahaya wabah Corona salahsatunya akibat dari penyeruan relaksasi PSBB atau new normal oleh pemerintah. Ditambah dengan pengawasan PSBB yang patut dipertanyakan, hingga lokasi wisata sebesar itu lolos dari pantauan.
Sebenarnya kesadaran masyarakat akan terbangun jika negara memberikan edikasi protokol kesehatan dengan serius. Disertai dengan pemberlakukan kebijakan yang produktif dalam memberantas virus teersebut. Namun yang terjadi saat ini, masyarakat malah dieduksi new normal dan kebijakan yang diberlakukan kontraproduktif dengan terselesaikannya wabah. Yang terjadi adalah ramainya kembali tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian.